Prada VP Tewas Dikeroyok

[tie_list type=”minus”]Kesatuan Berkoordinasi dengan Polisi[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Prajurit TNI-AD, Prada VP dari kesatuan Detasemen kaveleri Kuda (Denkavkud) Kodiklat TNI AD diduga meninggal dunia akibat dikeroyok sejumlah orang di Shelter Cafe, di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, kemarin (31/1) sekitar pukul 02.30. Korban tewas karena luka lebam di kepala.

Dari informasi, korban sebelumnya sempat mendapatkan perawatan di RS Kawaluyaan Kota Baru Padalarang. Namun nyawa korban tak tertolong. Jasad korban pun akhirnya dikirim ke ruang jenazah RS Hasan Sadikin Bandung.

Dari bahan yang di dapat dilapangan, korban bersama rekan-rekannya tiba di Cafe Shelter sekitar pukul 02.00. Tanpa diketahui sebab yang jelas, korban bersama rekannya Prada R ditarik keluar oleh beberapa orang diduga sekuriti kafe. Korban ‎dipukul hingga jatuh dari 5 anak tangga ke lahan parkir. Korban diketahui langsung pingsan.

”Rekan-rekan Prada VP yang datang bersamanya ke kafe berusaha menolongnya. Kemudian mereka pergi dari kafe tersebut dengan sepeda motor,” menurut narasumber yang enggan disebut namanya.

Dia juga menjelaskan, Prada VP sempat singgah ke Taman Vanda sebelum kembali ke kesatuannya di Parongpong dengan menggunakan mobil. Sebelum sampai ke kesatuannya, Prada VP sulit dibangunkan. Sehingga dibawa rekannya ke Rumah Sakit Kawaluyaan. ”Prada VP dinyatakan meninggal sekitar pukul 07.30,” jelasnya.

Kepala Penerangan Kodam III/Siliwangi Kolonel Arm Roberson Ismail mengatakan, pihaknya telah mengetahui adanya anggota TNI yang meninggal kemarin. Menurutnya, anggota TNI yang meninggal tersebut berdinas di Kesatuan Pusenkav Kodiklat.

Soal penyebab kematian, Robertson mengaku belum bisa memastikannya. Pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dan menunggu hasil visum dari dokter. Mengenai adanya kabar pengeroyokan, dia pun belum memiliki informasi yang akurat.

”Itu yang masih didalami kodiklat terhadap temannya yang mengantar ke rumah sakit. Temannya yang mengantar juga dari satu kesatuan dan sedang diperiksa secara internal,” kata Robertson melalui sambungan telepon, kemarin (31/1) malam.

Sementara itu, Kapten Kodiklat AD Letkol Yosep Agung mengungkapkan, pihak kodiklat AD sudah mendapatkan informasi terkait anggota Denkavkud. ”Kami belum mendapatkan kronoligis akurat. Kami kami masih mendalami nya,” tegas Yosep.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan