Kudeta Lewat Pemain Pengganti

[tie_list type=”minus”]Atletico Madrid 1 – Levante 0[/tie_list]

Barcelona harus kehilangan singgasana di awal tahun. Itu seiring hasil imbang tanpa gol saat mereka menghadapi Espanyol di Estadi Cornella-El Prat Sabtu malam lalu (2/1). Saat Barcelona imbang, Atletico Madrid pun menyalip di tikungan. Atleti-julukan Atletico berhasil mendepak Barca dari singgasana setelah kemarin menaklukkan Levante 1-0 (0-0).   Atleti kini mengoleksi 41 poin, atau unggul dua poin dari Barcelona. Namun, Barcelona baru menjalani 17 pertandingan atau satu laga lebih sedikit dari Atleti.

Kejelian Diego Simeone dalam memilih pemain pengganti memang patut diacungi jempol. Ketika Jackson Martinez mengalami kebuntuan, Simeone bukannya memasukkan bomber yang lebih berpengalaman seperti Fernando Torres. Namun, dia justru memainkan Thomas Partney. Padahal, pemain asal Ghana itu bukanlah striker, melainkan gelandang bertahahan. Pemain 22 tahun ini juga baru lima kali tampil dan semuanya berstatus sebagai pengganti.

Namun, masuknya Partney memang membawa banyak perubahan. Terutama dari skor pertandingan. Ya, Partney lah yang akhirnya memecah kebuntuan pada menit ke-81 atau delapan menit setelah masuk lapangan. Simeone pun memuji kontribusi Partney. ’’Masuknya Thomas (Partney) membuat permainan kami lebih mengalir,’’ ucap Simeone kepada Football Espana.

Entrenador asal Argentina itu tak terlalu silau dengan predikat pemuncak klasemen yang disandang Atleti. Menurutnya, konfigurasi papan atas masih bisa berubah lantaran kompetisi baru bergulir 18 pekan. ’’Kami hanya fokus bagaimana tim ini bisa mengalami perkembangan permainan. Jadi, bukan hanya soal posisi di papan klasemen,” timpalnya.

’’Kami tidak ingin kehilangan fokus dan tujuan utama kami jelang satu pekan menuju paruh musim. Kami akan selalu berjuang untuk bermain lebih baik,’’ papar pelatih 45 tahun itu.

Di sisi lain, kegagalan Barcelona meraih hasil maksimal lebih karena faktor ketidakberuntungan. Analisis itu disampaikan Luis Enrique. Entrenador Barcelona itu merujuk pada peluang Lionel Messi yang tembakannya masih mengenai mistar.

’’Kami bisa dikatakan membuang peluang menambah tiga poin dan hanya mendapat satu poin. Kompetisi masih panjang dan kita lihat bagaimana di akhir musim,” tutur Enrique kepada Marca.

Tinggalkan Balasan