Dengarkan Suara Rakyat!

Anggota Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menambahkan, dirinya sudah memiliki tagline, yakni meminta Novanto menyudahi jabatannya utuk mundur. Meski ada potensi MKD akan memutus di luar kehendak publik, Ruhut mengaku masih optimis lebih banyak anggota MKD yang peduli dengan suara rakyat. ”Saya berembug dengan Junimart, ada harapan dari PKS. Rakyat maunya Novanto lengser,” kata Ruhut.

Menurut Ruhut, pelanggaran etik Novanto sudah terang benderang. Di luar konteks isi rekaman saja, pertemuan diam-diam Novanto dengan petinggi PT Freeport sudah merupakan pelanggaran etik. ”Kawan-kawan bedakan rekaman dengan penyadapan, kenapa dia (Maroef, Red) tidak mau kasih rekaman ke MKD, karena takut dikunyah sama orang Golkar itu,” ujarnya.

Ruhut menilai, meskipun kalah di MKD, masih ada proses hukum terhadap Novanto. Ruhut yang juga anggota Komisi III DPR itu menyatakan sudah berbicara dengan Jaksa Agung. Dia menyebut sudah ada indikasi untuk menetapkan Novanto sebagai tersangka. ”Saya sudah bicara dengan Jaksa Agung, dua alat bukti terpenuhi. Kalau dia jadi tersangka, lengser lah dia,” ujarnya.

Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Amir Uskara juga meminta kepada Novanto agar mundur secara baik-baik saja. Sekalipun nanti MKD nekad menyatakan Novanto tidak bersalah, tidak ada lagi kepercayaan anggota DPR kepada dia. ”Kalau pak Novanto tetap menjabat, kami sepakat untuk meninggalkan ruang sidang paripurna jika ada dia,” tegasnya.

Suara Istana

Dari istana negara, Presiden Joko Widodo termasuk yang terus memantau dan mengikuti proses di MKD, dari awal hingga saat-saat terakhir jelang pengambilan keputusan, hari ini. Presiden kemudian menyampaikan harapan agar segala keputusan yang akan diambil lembaga etik dewan tersebut nantinya senantiasa disandarkan pada fakta-fakta yang ada.

”Dengarkan (juga) suara publik, dengarkan suara masyarakat, dengarkan suara rakyat,” pesan Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, kemarin (15/12).

Terakhir, sekitar seminggu yang lalu, Jokowi sempat mengekspresikan kemarahannya. Dia marah setelah mendengar lengkap rekaman pembicaraan Setnov dan Riza Chalid dengan pihak Freeport yang didalamnya terdapat upaya pencatutan nama dirinya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan