’No Messi, No Worry’

[tie_list type=”minus”]Luis Suarez Sukses Gantikan Peran Messi[/tie_list]

BARCELONA –. Itu yang harusnya ditekankan Luis Enrique usai skuadnya menang susah payah atas Bayer Leverkusen 2-1 di Camp Nou, Rabu dini hari kemarin (30/9). Sebab, peran Messi sebagai penentu hasil pertandingan sukses dijalankan partnernya dalam trio MSN, Luis Suarez.

Luis Suarez
EUFORIA: Luis Suarez sukses menjalankan tugasnya sebagai predator di lini depan saat Barcelona menghadapi Leverkusen, dinihari kemarin.

Suarez menjadi protagonista dengan menjebol gawang Bernd Leno hanya berselang dua menit setelah gol Sergi Roberto. Tepatnya pada 82 menit pertandingan. Tendangan keras El Pistolero memanfaatkan assists dari pemain pengganti Munir El Haddadi meluncur ke sisi atas kanan gawang Leno.

Ini adalah kali kedua Suarez menjadi penyelamat tiga angka Barca. Sebelumnya dia bisa mengamankan jalan tiga angka Barca saat melawan Athletic Bilbao, pada laga pembuka Primera Division, 23 Agustus lalu. Karena perannya sebagai penentu itulah media-media di Spanyol memberi judul headline-nya dengan Lionel-Suarez.

Atau plesetan nama Messi dan Suarez. Salah satunya Marca yang notebene bukan media Catalan. Tidak hanya menjadi penentu, peran seperti Messi dengan akurasi tendangannya pun juga dia lakukan. Akurasi tendangan Suarez bisa mencapai 66,6 persen. Itu belum ditambah dengan dua kali key passes-nya.

Bersama Neymar, Ivan Rakitic dan Sandro Ramirez, Suarez menjadi satu di antara top four attempts Barca. Terlebih setelah tuan rumah tersentak dengan gol heading Kyriakos Papadopoulos memanfaatkan corner kick indah ala Hakan Calhanoglu pada menit ke-22. ”Satu gol ini untukmu, Leo,” ujar Suarez sebagaimana dikutip dari Marca.

Suarez sendiri mencoba untuk merendah dengan julukan yang disematkan media kepada dirinya. Tanpa bermaksud mengesampingkan peran pemain Barca lainnya, dikutip dari AS, Suarez menyebut rangkaian gol dan kemenangan dramatis Barca atas Leverkusen ini hasil kerja keras seluruh awak tim.

Diakuinya, sekalipun mendominasi penguasaan bola hingga 70 persen, Barca mengalami kebuntuan pada 45 menit babak pertama. Mental juara diakuinya menjadi kunci di balik comeback-nya permainan Barca 10 menit jelang berakhirnya laga. ”Kami sudah mampu menunjukkan bahwa kamilah juara Eropa,” cetusnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan