Densus Amankan 21 Pemicu Bom

[tie_list type=”minus”]Mapolsek dan Tempat Ibadah Jadi Target Peledakan[/tie_list]

SOLO – Tiga orang yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Kota Solo Rabu lalu (12/8) dinyatakan sebagai anggota teroris jaringan internasional yang terkoneksi dengan kelompok Negara Islam Iraq dan Syria (ISIS). Mereka berencana meledakkan Mapolsek Pasar Kliwon, tempat ibadah, serta menyasar anggota TNI dan Polri.

teroris
ARIEF BUDIMAN/RADAR SOLO

BEBER BUKTI: Kapolda Jateng Irjen Pol Nur Ali (tengah) didampingi pejabat Densus 88 Antiteror Mabes Polri memberikan keterangan pers tentang penangkapan dan penggeledahan sejumlah tempat di Solo dan sekitarnya terkait gerakan terorisme di aula Mapolresta Solo kemarin.

Jawa Pos Radar Solo (Bandung Ekspres Group) melaporkan, tiga orang yang diringkus itu adalah Yus Karman, warga Kampung Losari, Kelurahan Semanggi; Sugianto, warga Kampung Mojo, Kelurahan Semanggi; dan Ibadurrahman, warga Jalan Kyai Mojo, Kampung Mojo, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon.

”Kami berhasil menangkap tiga orang anggota jaringan teroris internasional. Selain itu, kami menggeledah empat tempat,” beber Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Nur Ali saat jumpa pers di aula Mapolresta Solo kemarin (14/8).

Menurut Nur Ali, tiga orang tersebut memiliki peran berbeda. Ibadurrahman alias Ibad menjadi otak rencana pengeboman serta melakukan perekrutan untuk melaksanakan aksi teror. ”Dia (Ibad) berperan sebagai penerima dana dan penyambung (komunikasi) dari Syria,” terang Kapolda.

Ibad merupakan hasil didikan kelompok teroris Badri. Dia direkrut pada 2012 saat berusia 14 tahun dan sudah diajari merakit bom. Sementara itu, Yus Karman adalah spesialis dalam perakitan bom. Sedangkan Sugianto merupakan fasilitator penyimpan bom serta bertugas melakukan survei lokasi yang akan diledakkan. ”Barang bukti, terdapat bahan dan pemicu bom sebanyak 21 buah,” ucap Nur Ali.

Ahli bom dari Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (Inafis) Mabes Polri AKBP Sunadi memaparkan, para pelaku menggunakan asam nitrat dicampur urea yang reaksi kimianya menghasilkan urea nitrat. Polisi juga menemukan aluminium, potasium nitrat, suar, lampu hias, dan batang korek api yang ujungnya sudah dipisahkan. Ujung korek api itu termasuk jenis fosfor merah. Ada pula 21 switch atau pemicu bom.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan