Tiga Kwarcab Amankan Jalur Mudik

[tie_list type=”minus”]Anggota Pramuka Ikut Siaga[/tie_list]

CICALENGKA – Ratusan anggota Pramuka Penegak dan Pandega, mengikuti gelar apel siaga pengamanan jalur mudik di Rest Area Kampung Nagreg Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung Senin (13/7).

Anggota pramuka yang mengikuti dari kelompok siswa SMA, SMK dan perguruan tinggi dan berasal dari tiga Kwarcab, yaitu Kwarcab Sumedang, Garut dan Kabupaten Bandung.

Pelepasan anggota pramuka dilakukan oleh Dede Yusuf sebagai Ketua Kwarda Jawa Barat. Dan dihadiri juga oleh Kapolres Garut, Dandim Garut, Kepala Basarnas Provinsi Jabar, beserta para pengurus Kwarcab.

Ketua Kwarcab Jawa Barat Dede Yusuf Macan Efendi mengatakan, seluruh Kwarcab yang berada di Jawa Barat rutin melakukan pengamanan arus mudik setiap tahunnya. Namun, kata dia, kegiatan tersebut disebut sebagai program Karya Bhakti Lebaran. Dia menjelaskan, setiap anggota pramuka didorong untuk melakukan sebuah kegiatan karya bakti kepada masyarakat, dan mereka akan mendapatkan Tanda Ikut Gotong Royong (Tigor). Meski begitu, pihaknya tidak memaksakan. ’’Saya juga tadi sudah menanyakan kepada adik-adik, mereka merasa tidak ada yang dipaksa, tapi semua spontanitas karena rasa keinginan mereka. Kami pun menargetkan satu Kwarcab mengirim 100 orang, jadi jika ada 26 Kwarcab maka totalnya sekitar 2.600 anggota. Ditambah juga relawan-relawan ada yang dari Saka Wirakartika, Saka Bhayangkara, Bhakti Husada, mungkin akan bisa mencapai 5.000 orang,’’ kata Dede usai kegiatan pelepasan.

Dede juga menjelaskan, anggota pramuka yang membantu pengamanan ditugaskan yang di wilayah selatan, yakni Puncak, Ciawi, dan juga Nagreg, Malangbong, Gentong, sampai ke Ciamis, Tasik dan Pangandaran. ’’Pangandaran biasa nya H +1 kunjungan wisatawan membludak di titik-titik tertentu. Tukang parkir maupun kepolisian juga kurang tangan, nah di situlah pramuka ini hadir untuk ikut membantu,’’ tambahnya.

Dede juga mengungkapkan, saat berbicara pramuka tidak akan berbicara reward (penghargaan). Yang menjadi tujuan utma, kata dia, adalah pengalaman. ’’Dan pengalaman itu kita berikan semacam kenangan, namanya tanda ikut serta atau tanda gotong royong dan yang kedua ada plakat, ini menjadi suatu pengalaman anak-anak kita,’’ paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan