Berdayakan Warga Binaan

[tie_list type=”minus”]Yayasan OKI Bekali Warga Binaan se-Jabar[/tie_list]

BANDUNG ­– Yayasan Obor Kemanusiaan Indonesia (OKI) menunjukkan perhatian kepada warga binaan di Jawa Barat. Hal itu terlihat dari nota kesepahaman yang ditandatangani, dengan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat (Jabar) Rabu (18/6).

Ketua Yayasan OKI Foundation Priyana Kurniadi menjelaskan, melalui kesepahaman itu, warga binaan akan mendapat bekal kemandirian dan pelatihan pertanian organik di 34 lembaga pemasyarakatan (lapas). Dengan target 40 persen dari 18.000 warga binaan yang ada. Kontrak kerja sama ini berjalan tiga tahun. ’’Banyak lahan tidur di lapas. Itu nanti yang akan kita gunakan,” jelas dia kepada wartawan kemarin.

Tahapan pelaksanaannya, kata dia, Yayasan OKI akan lebih dulu menyebar angket ke warga binaan. Mereka diminta memilih antara menjadi wirausaha atau petani. Sebab, menumbuhkan minat itu tidak mudah. Setelah itu, pelatihan diarahkan sesuai dengan minat masing-masing. Sampai hasil karya dipamerkan dan dipasarkan. Kegiatan ini juga mendapat dukungan Kementerian Perindustrian. ’’Kita akan mengevaluasi program ini sampai mereka bebas nanti. Bahkan, kalau perlu kita yang tampung produknya,” ungkap dia.

B. Budiman, pembina Yayasan OKI mengatakan, kerja sama terjalin dengan Kanwil Kemenkum HAM Jabar sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat. Dengan harapan dapat mengurangi angka kejahatan. Selain peduli pada pengembangan kecakapan hidup warga binaan, pihaknya pun membantu percepatan rehabilitasi pecancu narkoba. Bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). ’’Kami yakin. Ketika semakin banyak masyarakat yang terlibat, persoalan sosial masyarakat, khususnya Jawa Barat dapat berkurang,” ungkap dia.

Kepala Kanwil Kemenkum HAM Jabar I Wayan Sukerta menyambut baik kerja sama yang baru saja dijalin dengan Yayasan OKI. Bahkan, dia tidak sabar program ini terealisasi. Sebagai wujud nyata komitmen OKI pada pemberdayaan masyarakat, untuk memberbanyak karya, cipta yang bermanfaat. Tidak hanya bagi warga binaan, tapi masyarakat luas. ’’Kita harapkan setelah ditandatangani, Yayasan OKI dalam waktu tidak terlalu lama, bisa menindaklanjutinya,” ungkap dia.

Dia menilai, program yang bakal dijalankan Yayasan OKI sebagai terobosan keterlibatan masyarakat. Sebab, pihaknya memiliki keterbatasan SDM, sarana prasarana, dan anggaran. ’’Karena itu, perlu kita dorong. Mereka (Yayasan OKI) mau berbagi pengetahuan, ilmu, bahkan finansial,” jelas dia.

Tinggalkan Balasan