IKM Komponen Otomotif Jabar Fluktuatif

BANDUNG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, mengklaim industri komponen otomotif lokal berskala kecil dan menengah di wilayahnya siap bersaing menghadapi pasar bebas ASEAN akhir tahun depan.

industri komponen otomotif - bandung ekspres
Istimewa

PERHATIKAN SEKSAMA: Industri komponen otomotif lokal mulai bergeliat jelang MEA.

Kepala Disperindag Jabar Ferry Sofwan Arief mengatakan, industri kecil dan menengah (IKM) komponen otomotif lokal sudah banyak yang menjadi pemasok industri besar, salah satunya aksesoris.

’’Kami optimistis IKM komponen otomotif lokal mampu bersaing. Sehingga pelaku usaha tidak usah terlalu khawatir menghadapi pasar bebas ASEAN nanti,’’ kata dia kepada Bandung Ekspres saat ritemui di Lapangan Pussenif Bandung kemarin (3/6).

Kendati demikian, menurut Ferry ada beberapa hal yang harus dibenahi oleh industri ini. Salah satunya perbaikan pabrik agar produk lebih rapi dan langsung dipasarkan oleh industri terkait.

Untuk kemasan, Ferry menilai harus ada konsep pengemasan yang lebih baik agar bisa bersaing di pasar yang lebih luas. Karena tantangannya bukan lagi produk dalam negeri tapi juga dari negara lain. Begitu juga dengan merek produk yang identitas dan pemasarannya harus diperkuat oleh setiap industri.

Dalam pembenahan tersebut, Disperindag melakukan berbagai upaya pelatihan bagi pelaku IKM. Seperti di Sukabumi yang memiliki ruang pendidikan per-bengkelan. ’’Selain itu juga ada di Balai Besar Logam dan Mesin di Sangkuriang, serta Balai Pelatihan Tenaga Kerja di Bandung,’’ tambah dia.

Ferry menjelaskan, saat ini perkembangan industri komponen otomotif Jabar sangat baik. ’’Dilihat dari pertumbuhan angka kendaraan roda dua dan roda empat yang terus bertambah. Dilihat dari pajak yang meningkat pun, ini membuktikan industri komponen otomotif juga meningkat,’’ papar dia.

Berbeda dengan Ferry, Ketua Asosiasi Industri Kecil dan Menengah Jabar Fuzy Agus menambahkan, produksi komponen otomotif tidak akan mampu bersaing dengan impor saat pasar bebas ASEAN.

Agus mengatakan, saat ini saja, IKM komponen otomotif di Jabar banyak yang mengurangi pekerja hingga 30 persen. ’’Sekarang banyak IKM kesulitan, pendapatan habis untuk membayar karyawan, listrik dan BBM. Akibatnya banyak yang diberhentikan,’’ paparnya.

Tinggalkan Balasan