Akhiri Musim dengan Manis

Tetapi momentum tersebut kembali lepas saat Kelly Purwanto melakukan foul kepada Rony Gunawan ketika laga menyisakan 2 menit 35 detik. Rogun, sapaan Rony Gunawan mampu memangkas ketertinggalan menjadi satu poin saja, 54-53, lewat dua tembakan bebas.

Lagi-lagi pemain berumur 34 tahun itu mampu membawa skor imbang 54-54 lewat satu tembakan free throw. Angin kemenangan berada di tangan SM setelah secara luar biasa Arki Dikania Wisnu mampu membawa timnya berbalik unggul 56-54 lewat tip-in ketika laga menyisakan 41 detik. Momentum itu akhirnya mampu dijaga SM yang akhinya menang dengan skor 62-54.

Laga final yang dahsyat tersebut benar-benar menjadi penutup yang ideal dari lima musim perjalanan NBL Indonesia. ’’Final yang luar biasa, final yang benar-benar final di game final. Penonton pasti terhibur dengan game tadi. Ini menunjukkan bahwa dengan konsistensi, dengan kerja keras, dengan komitmen, kompetisi itu bisa sampai seperti ini,” ujar Azrul Ananda, commissioner NBL Indonesia, seperti dikutip dari Jawa Pos.

’’Selamat untuk Satria Muda, lima musim NBL Indonesia berhasil menjadi juara tiga kali, membuka dan menutup. Selamat juga kepada Pelita Jaya. Meskipun kalah, mereka luar biasa. Terima kasih juga buat semua tim yang telah berkompetisi,” imbuhnya.

Cokorda Raka Satrya Wibawa, head coach SM, mengatakan bahwa kunci kemenangan timnya terletak pada hati pemain-pemainnya yang mampu berjuang keras dan ngotot di defense meski berada dalam tekanan. ’’Rasanya luar biasa bisa juara. Kredit untuk anak-anak yang tidak down meski sempat tertinggal dan tetap fokus di akhir. Pemain muda dan senior juga saling mengisi. Ini buah kerja keras mereka selama ini,” ucap Wiwin, sapaan akrab Cokorda Raka Satrya Wibawa.

Sementara itu, pelatih Pelita Jaya A.F. Rinaldo mengungkapkan bahwa timnya kalah karena kurang menjaga momentum kemenangan yang sudah ada. (mid/irr/c9/nur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan