Produksi Ikan Cirata Menurun

 Disebabkan Banyaknya Gulma dan Eceng Gondok ‪

CIRATA – Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung Barat berdampak pula terhadap produksi ikan budidaya di Waduk Cirata. Pasalnya, akibat hujan yang turun mengakibatkan banyaknya gulma atau eceng gondok yang merusak produksi ikan di waduk tersebut.

Produksi Ikan Cirata
BERI MAKAN: Dua orang tengah menaburkan pakan ikan ke dalam keramba di Waduk Cirata, belum lama ini. Curah hujan tinggi, membuat produktivitas ikan menurun hingga 25 persen.

Ketua Masyarakat Peduli Cirata (MPC) Bandung Barat Asep Sulaiman menyatakan, akibat banyaknya eceng gondok produksi ikan mengalami penurunan sebesar 25 persen. Menurut dia, serangan gulma itu telah menyebabkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. Padahal, jika kondisi normal, lanjut dia, petani di Waduk Cirata bisa melakukan panen hingga tiga kali dalam setahun. Tapi, akibat tertutup eceng gondok hanya dua kali dalam setahun.

”Memang penurunan produksi ikan ini selain juga dari faktor cuaca, faktor lainnya akibat banyaknya eceng gondok yang merusak produksi ikan. Sehingga, para petani juga merasakan dampak kerugian akibat melemahnya produksi ikan. Apalagi, para pengusaha yang membutuhkan ikan ingin dipasok lebih cepat dan normal, tapi mau gimana lagi kondisinya seperti ini,” ujarnya kepada wartawan, kemarin (9/2).

Dia menjelaskan, hasil produksi ikan di Waduk Cirata tergantung dari seberapa banyak pakan yang ditebar. Pada umumnya, untuk setiap kolam bisa menghabiskan pakan hingga 1,5 ton dan menghasilkan ikan sebanyak 9 kuintal. Dalam mengatasi, menjamurnya gulma itu, pembudidaya hanya menggunakan cara-cara konvensional yakni diangkat untuk selanjutnya dibakar atau dijadikan sebagai bahan kerajinan tangan.

Saat ini, jumlah total petak di Waduk Cirata mencapai 70 ribu petak dengan 27 ribu petak. Di antaranya termasuk wilayah Bandung Barat atau mencapai 25 ribu kolam yang dikelola 1.444 pembudidaya. Di musim hujan dengan intensitas tinggi seperti saat ini ancaman terjadinya upwelling (sebuah fenomena di mana air yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar dari dasar laut bergerak ke permukaan akibat pergerakan angin di atasnya) yang menyebabkan ikan mati dalam jumlah banyak, disebutkannya pihak tengah melakukan upaya antisipasi.

Tinggalkan Balasan