Produksi Ikan Cirata Menurun

Pasalnya, pada 2013 lalu petani di Waduk Cirata pernah menderita kerugian ratusan juta rupiah akibat 580 ton ikan budidaya mati. Untuk itu, MPC bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Barat akan melakukan penelitian guna mengantisipasi kematian ikan akibat penyakit maupun faktor lainnya. ”Karena saat ini, kondisi sudah berwarna coklat dan biasanya akan terjadi serangan virus yang menyebabkan ikan mati,” ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bandung Barat (KBB), bahwa KBB mampu menghasilkan 5 juta benih ikan pertahunya. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) KBB, Adiyoto menyatakan, ke depannya KBB akan memiliki identitas baru dengan penghasil ikan air tawar terbanyak di Jawa Barat hingga DKI Jakarta. Dengan adanya Waduk Cirata dan Saguling, diharapkan pengembangan budidaya ikan air tawar semakin maju dan lebih berkembang.

”Targetnya diutamakan lebih cepat agar segera diresmikan. Kita akan persiapkan terlebih dahulu secara maksimal,” paparnya. Saat ini, kata dia, Pemkab Bandung Barat tengah berkonsentrasi untuk meningkatkan pembangunan balai benih atau pusat pembibitan benih ikan di Desa Cisomang, Kecamatan Cikalongwetan.

Selain sebagai pusat pembenihan berbagai jenis ikan, balai benih di Cisomang itu juga dipusatkan sebagai pusat pelatihan para pembenih ikan.

Disinggung berapa jumlah permintaan benih ikan setiap tahunnya, Adiyoto mengaku, permintaan bisa 1 miliar benih ikan pertahunya. ”Namanya juga benih ikan kan itu banyak, jadi kalau kita masih berpenghasilan 5 juta, itu masih terbilang kecil dan kita inginkan bisa lebih dari itu,” ujarnya. (drx/fik)

Tinggalkan Balasan