SUKABUMI – Muhammad Lutfi (29), warga Poliwali Mandar, Sulawesi Barat, mengembangkan produksi qalam (alat tulis kaligrafi). Bahkan pemasarannya sampai ke mancanegara dengan omset mencapai ratusan juta rupiah setiap bulannya.
“Awalnya sih dari hobi membuat kaligrafi. Lalu kepikiran memproduksi qalam,” kata Lutfi yang sekarang menetap di Kampung Kopeng Tengah RT 06/RW 02, Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi, kemarin (25/2).
Ayah seorang anak ini memang memiliki keahlian membuat qalam. Sejauh ini qalam yang diproduksinya sudah menembus ke 12 negara di Timur Tengah.
“Awalnya saya hanya iseng membuat empat batang qalam. Saya mempromosikanya lewat jejaring sosial dan akhirnya mendapatkan perhatian pembeli warga Lebanon,” kata dia.
Lutfi merupakan pengajar di Lembaga Kaligrafi Alqur’an (Lemka). Saat ini untuk memproduksi qalam, ia dibantu tiga orang karyawan. “Selain Lebanon, banyak juga permintaan dari Turki,” ucapnya.
Bahkan sejumlah negara di Eropa, seperti Inggris mulai tertarik memesan qalam dalam jumlah banyak. Saat ini dirinya berinovasi menciptakan tiga jenis qalam berbeda dengan bahan yang unik.
“Ada qalam dari pohon bambu, ada qalam Jawi yang matanya dibeli langsung dari Brunei Darussalam, serta qalam dengan bahan kayu cendana dengan karakter mempunyai wangi khas,” pungkasnya. (job1)