JABAR EKPRES – Di tengah kebutuhan akan aparatur sipil negara yang lebih adaptif dan berorientasi pelayanan, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi mulai memperkuat fondasi birokrasi melalui pembekalan Pelatihan Dasar (Latsar) bagi 128 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) angkatan 2024.
Agenda yang digelar BKPSDMD Cimahi ini menjadi pintu masuk bagi generasi aparatur baru sebelum mereka masuk ke tahapan pendidikan intensif di Lembaga Administrasi Negara (LAN) Jatinangor.
Sejak dibuka, kegiatan ini menempatkan isu utama, penguatan karakter dan integritas aparatur sebagai fokus utama.
Baca Juga:Penipuan CPNS Kejaksaan di Cimahi Terbongkar, Korban Dijanjikan SK hingga Uang Raib Rp200 JutaPendaftaran Seleksi CPNS 2024 di Kota Cimahi Resmi Dibuka, Tersedia 147 Formasi
Pemkot Cimahi menegaskan, tantangan birokrasi saat ini tidak sekadar menuntut kecepatan layanan, tetapi juga menuntut aparatur yang mampu bergerak dalam ekosistem digital serta memahami nilai dasar ASN.
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, menegaskan urgensi tersebut saat memberikan arahan kepada seluruh peserta.
Ia menyoroti tiga fungsi fundamental birokrasi, pelayanan publik, pelaksanaan pembangunan, dan perlindungan masyarakat.
Menurutnya, ketiga fungsi ini hanya dapat berjalan bila ASN memiliki karakter kuat dan visi yang selaras dengan tuntutan zaman.
“ASN Kota Cimahi harus siap menjadi aparatur modern yang inovatif dan mampu menjawab tuntutan masyarakat akan pelayanan yang cepat, murah, dan berkualitas,” ujarnya saat ditemui di Cimahi, Selasa (18/11/2025) .
Ia mengingatkan bahwa para CPNS yang kini masuk birokrasi mayoritas berasal dari generasi Z kelompok yang dinilai luwes dalam dunia digital dan memiliki akses informasi luas.
Karena itu, kata dia, potensi tersebut harus digali sedini mungkin supaya saat kembali ke unit kerja, mereka mampu menghadirkan perubahan nyata.
Baca Juga:Pemilihan ASN Teladan 2025: Pemkot Cimahi Tantang ASN Jadi Inovator Pemkot Cimahi Percepat Penerapan Sistem Merit ASN, Uji Kompetensi Jadi Langkah Awal Reformasi Birokrasi 2025
Ngatiyana juga mengibaratkan Latsar sebagai kawah candradimuka bagi para ASN muda.
“Di sinilah, nilai integritas, nasionalisme, dan tanggung jawab moral sebagai pelayan publik dibentuk,” tegasnya.
Ia meminta seluruh peserta mengikuti proses dengan disiplin penuh, karena pembentukan mental aparatur bukan hanya soal memahami teori, tetapi juga tentang kesiapan melayani masyarakat.
Selaras dengan itu, Asisten Administrasi Umum, Mochammad Ronny, yang membuka kegiatan tersebut, menegaskan bahwa pembekalan adalah langkah awal untuk memastikan para CPNS memahami regulasi yang mengatur profesi mereka.
“CPNS harus tahu regulasi yang mengikat ASN, mulai dari Undang-Undang ASN hingga peraturan tentang disiplin pegawai. Pembekalan ini menyiapkan CPNS menjadi aparatur yang profesional, berintegritas, dan siap melayani masyarakat,” ujarnya.
