JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran sedang menggalang upaya strategis untuk memperluas jangkauan layanan Kereta Api (KA) Pangandaran.
Inisiatif terbaru yang digulirkan adalah mendorong agar rute KA Pangandaran ini tidak lagi berakhir di Stasiun Banjar, namun dapat meneruskan perjalanan hingga ke Cilacap.
Kebijakan ini diharapkan dapat membuka akses transportasi yang lebih luas dan terintegrasi antara kedua wilayah, mendongkrak potensi ekonomi, pariwisata, dan mobilitas masyarakat.
Baca Juga:Pengelolaan Aset Pondok Seni Pangandaran Belum Maksimal, Komisi I Sarankan Kerja SamaJembatan Gantung Bambu di Pangandaran Rusak Parah, Warga Terpaksa Tempuh Jalan Memutar 3 Kilometer
Usulan percepatan perpanjangan rute ini muncul dari kesepahaman dan komitmen bersama antara Bupati Pangandaran dan Bupati Cilacap.
Kedua pemimpin daerah ini melihat adanya kebutuhan mendesak untuk menciptakan konektivitas yang lebih efisien guna mendukung percepatan pembangunan di wilayah selatan Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Kolaborasi ini menjadi modal penting dalam mendorong kebijakan transportasi yang berpihak pada kepentingan publik.
Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pangandaran, Asep Suhendar, memberikan penjelasan lebih rinci mengenai perkembangan rencana ini.
Dia mengungkapkan bahwa sebenarnya wacana untuk memperpanjang rute KA Pangandaran bukanlah hal yang sama sekali baru.
Sebelumnya, pernah ada rencana agar kereta ini mencapai Stasiun Sidareja yang terletak di Kabupaten Cilacap. Namun, implementasinya terkendala kebutuhan sarana prasarana, yaitu tambahan rangkaian kereta serta lokomotif yang saat itu harus didatangkan dari Sumatera Selatan.
“Saat ini, aspirasinya bahkan lebih maju. Bupati Cilacap menginginkan agar KA Pangandaran tidak hanya sampai di Sidareja, tapi bisa langsung melanjutkan perjalanan hingga ke Kota Cilacap. Sementara itu, Bupati Pangandaran juga memiliki harapan dan komitmen yang sama, yaitu agar rutenya diperpanjang dari Kota Banjar hingga ke Cilacap,” ujar Asep, pada Minggu (9/11/2025).
Baca Juga:Pangandaran “Setengah Sakarat”, Presidium Desak Perombakan! Dedi Mulyadi Sebut Banjar Kota Paling Ripuh dan Pangandaran Setengah Sekarat
Lebih lanjut, Asep memaparkan bahwa saat ini terdapat dua opsi skema perjalanan yang sedang dibahas secara intensif bersama dengan pihak Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan. Opsi pertama adalah menghidupkan kembali rute KA Pangandaran dengan pola yang kurang lebih sama seperti sebelumnya, namun dengan melakukan penyesuaian pada jadwal waktu perjalanan untuk mengoptimalkan okupansi penumpang. Opsi ini dinilai lebih cepat secara teknis karena menggunakan pola rute yang sudah dikenal.