Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Puluhan Ibu Rumah Tangga dan Sejumlah Sekolah Terdampak

SPPG Yayasan Pramaguna Nasional di Kampung Cibodas, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Bandung Barat, sepi t
SPPG Yayasan Pramaguna Nasional di Kampung Cibodas, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Bandung Barat, sepi tak ada aktivitas memasak. Dok Jabar Ekspres/Suwitno
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Sejumlah sekolah di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kehilangan pasokan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban terhenti total.

Bersamaan dengan itu, puluhan ibu rumah tangga yang selama ini bekerja di dapur tersebut juga kehilangan mata pencaharian setelah dana operasional sebesar Rp1 miliar raib akibat dugaan penipuan digital (phishing).

Pasalnya, 53 pekerja dapur SPPG Pangauban Batujajar terpaksa dirumahkan sementara akibat dana operasional yang diandalkan untuk penyediaan bahan baku dan logistik makanan sekolah dilaporkan raib karena aksi penipuan siber.

Baca Juga:Irjen Pol Rudi Setiawan Resmi Menyandang Gelar Doktor di UNAIRUlang Tahun APSIFOR ke-18: Inspirasi Billy Martasandy untuk Generasi Psikolog Muda

Kondisi ini berdampak langsung terhadap delapan sekolah penerima manfaat MBG di wilayah Batujajar. Hingga kini, aktivitas di dapur SPPG Pangauban di Kampung Cibodas RT 02 RW 08, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, tampak terhenti total.

Diketahui, dapur SPPG Pangauban Batujajar baru beroperasi sekitar sepuluh hari dan sempat memproduksi sekitar 3.500 porsi makanan untuk delapan sekolah penerima, yakni SDN Cibodas 1, SDN Cibodas 3, SDN Galanggang 1, MI Cihurip, SMPN 2 Batujajar, MTs Banuraja, dan SMK Kespam.

Salah satu pekerja dapur, Meli (39), yang juga Ketua RW 08 setempat, mengaku terpukul dengan pemberhentian sementara tersebut.

“Alhamdulillah, program MBG ini sangat membantu ibu-ibu di sini. Sekarang kami kehilangan penghasilan. Saya biasa dapat Rp130 ribu per hari, dibayar mingguan,” ujar Meli saat dikonfirmasi, Selasa (4/11/2025).

Menurut Meli, seluruh pekerja telah dikumpulkan dan diberi penjelasan bahwa kegiatan operasional dihentikan sampai persoalan dana selesai.

Meski terpukul, para pekerja berharap dapur MBG bisa kembali beroperasi secepatnya.

“Mudah-mudahan cepat selesai, karena kegiatan ini membantu ekonomi warga,” kata Meli.

Baca Juga:Buka Suara Isu OTT, Wawalkot Tegaskan hanya Sebagai SaksiDugaan Penyalahgunaan Kewenangan di Lingkungan Pemkot, Wali Kota Bandung Buka Suara

Insiden hilangnya dana tersebut dilaporkan oleh Yayasan Prama Guna Nasional (PGN) melalui dokumen resmi Laporan Khusus (Lapsus) Nomor: 001/PGN/SPPG-PANGAUBANIX/2025. Dana MBG yang diamanatkan untuk penyediaan makanan siswa diduga digasak pelaku phishing.

Kepala SPPG Pangauban Batujajar, Mochamad Cakra Aji Saputra, menjelaskan bahwa kejadian bermula saat dirinya mencoba melakukan approval transaksi melalui BNI Direct.

“Saat itu muncul instruksi penggantian password, lalu saya terhubung dengan seseorang yang mengaku dari BNI dan mengikuti instruksinya, termasuk memberikan data autentikasi,” ungkapnya.

0 Komentar