Hadapi Globalisasi, Kementerian P2MI Dorong Anak Muda Kuasai Ilmu dan Etos Kerja

Hadapi Globalisasi, Kementerian P2MI Dorong Anak Muda Kuasai Ilmu dan Etos Kerja
Menteri P2MI Mukhtarudin. (Dok Humas)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Globalisasi jadi tantangan, para pemuda diharapkan untuk bisa beradaptasi dengan memperkuat pengetahuan dan etos kerja.

Globalisasi semakin membuka lebar kompetisi di dunia kerja, pertama tenaga kerja asing akan masuk ke dalam negeri. Begitu juga sebaliknya, peluang tenaga kerja lokal untuk bekerja di luar negeri semakin terbuka lebar.

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin mendorong para pemuda di Indonesia untuk bersiap menghadapi globalisasi tersebut, ada beberapa hal yang menjadi perhatian.

Baca Juga:Laboratorium Ekonomi Pesisir, KKP Kembangkan Banda Neira Jadi Model Integrasi Laut dan BudayaPenguatan Hubungan Ekonomi, Kadin Optimis Perdagangan Indonesia-Brasil Naik hingga Tiga Kali Lipat 

Di antaranya soal peningkatan keterampilan. Tujuannya agar bisa bersaing di pasar global. Dengan daya saing tinggi, tentu seseorang akan lebih berpeluang.

Mukhtarudin mendorong para pemuda untuk mempersenjatai diri dengan pengetahuan, etos kerja, dan integritas menghadapi era globalisasi. “Bukan lagi memegang bambu runcing, melainkan ilmu pengetahuan, kerja keras, dan kejujuran. Itu penting,” jelasnya, Selasa (28/10).

Mukhtarudin melanjutkan, beberapa keunggulan kompetitif anak muda perlu dibentuk. Tidak hanya soal kemampuan tapi juga etos kerja dan karakter.

“Masih banyak anak muda Indonesia yang jujur, tangguh, serta berani. Itulah modal utama bangsa,” katanya.

Mengutip petuah Presiden RI Prabowo Subianto, Menteri Mukhtarudin menegaskan dengan penuh semangat bahwa jangan pernah ragu untuk bermimpi setinggi langit, dan jangan gentar saat badai kegagalan menerjang.

“Karena pemuda bukan penonton sejarah, tapi adalah arsitek masa depan yang gemilang,” cetusnya.

Berkaitan dengan itu, Kementerian P2MI juga tengah berproses untuk mendorong penciptaan tenaga kerja yang tangguh. Salah satunya terkait penciptaan 500 ribu tenaga kerja untuk welder dan hospitality.(son)

0 Komentar