JABAR EKSPRES – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyiapkan sejumlah titik evakuasi darurat di lima kecamatan yang dilalui jalur Sesar Lembang.
Langkah ini dilakukan menyusul meningkatnya aktivitas kegempaan, di mana dalam periode 25 Juli hingga 20 Agustus 2025 tercatat enam kali gempa kecil dengan magnitudo 1,7–2,3.
Sekretaris Daerah Bandung Barat, Ade Zakir Hasyim, mengatakan titik kumpul evakuasi telah dipetakan di Kecamatan Ngamprah, Lembang, Cisarua, Parongpong, dan Padalarang.
Baca Juga:Antisipasi Potensi Bencana Sesar Lembang, 55 Titik Evakuasi Disiapkan BPBD CimahiBMKG: Gempa Sesar Lembang Bisa Berdampak Besar, Perlu Mitigasi dan Kewaspadaan Warga
“Untuk titik evakuasi sudah disiapkan. Tapi untuk penataan ulang bangunan yang berdiri di urat sesar sedang kita pikirkan,” ujarnya, Sabtu (6/9/2025).
Menurutnya, di wilayah Ngamprah, lokasi evakuasi antara lain Kantor Kecamatan, Lapangan Desa Margajaya, Lapangan Bola Desa Tani Mulya, dan beberapa lapangan desa lain.
Untuk Lembang, titik kumpul ditetapkan di Alun-Alun Lembang, Lapangan Sepsimpol, hingga sejumlah kantor desa. Sementara di Cisarua, warga bisa mengungsi ke Lapangan RSJ Cisarua, Lapangan Bio Farma Desa Kertawangi, dan beberapa lapangan sekolah.
“Kecamatan Parongpong memiliki titik kumpul di Lapangan UNAI Advent, Lapangan Graha Puspa, hingga Kantor Kecamatan. Sedangkan di Padalarang, lokasi evakuasi meliputi Masjid Agung Padalarang, Taman Makam Pahlawan Desa Laksanamekar, Pasar Gunung Bentang, hingga Lapangan Bola Matras Desa Padalarang,” jelasnya.
Enam kali gempa dalam sebulan menjadi alarm dini bagi warga Bandung Barat. Ade menegaskan sosialisasi dan edukasi akan terus digencarkan agar masyarakat lebih siap menghadapi risiko gempa.
“Karena ternyata bantuan saat gempa yang paling bisa menyelamatkan adalah pribadi masing-masing,” tandasnya.
Sementara itu, BMKG Bandung mencatat aktivitas Sesar Lembang paling dominan terjadi di segmen Cimeta dan Cipogor.
Baca Juga:BMKG Ungkap Potensi Gempa Sesar Lembang Capai Magnitudo 5,5, Ini Daerah yang Paling TerasaBMKG Ungkap Fakta Aktivitas Kegempaan Sesar Lembang
Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan kedua segmen ini melintasi wilayah Ngamprah dan Cisarua, sehingga berisiko tinggi menimbulkan dampak guncangan.
“Potensi maksimum gempa dari segmen aktif ini bisa mencapai magnitudo 5,5. Berdasarkan peta guncangan, getaran bisa dirasakan hingga skala V–VI MMI,” kata Teguh.
BMKG mengingatkan skala tersebut berpotensi menimbulkan kerusakan ringan hingga sedang, seperti retakan dinding, plester yang runtuh, hingga kerusakan cerobong pabrik.
