Bulog Cirebon Perkuat Cadangan Beras Nasional, Petani Antusias Jual Gabah Setelah HPP Rp6.500/kg

Bulog Cirebon Perkuat Cadangan Beras Nasional, Petani Antusias Jual Gabah Setelah HPP Rp6.500/kg
Ilustrasi para petani sedang memanen padi di sawah. (Dok. Pixabay)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Perum Bulog Cabang Cirebon terus menunjukkan peran strategisnya dalam menjaga ketahanan pangan dan menstabilkan harga gabah petani di tengah musim panen raya.

Perum Bulog juga menyatakan antusias petani dalam menjual gabah meningkat signifikan saat panen raya setelah harga pembelian pemerintah (HPP) ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram yang memberikan keuntungan bagi petani.

Kepala Bulog Cirebon, Ramaijon Purba, menjelaskan bahwa tingginya minat petani menjual gabah kepada Bulog membuat tim penjemput gabah kewalahan, terutama karena banyaknya pendaftaran yang masuk melalui jejaring Babinsa dan penyuluh pertanian.

Baca Juga:Dorong Akses Pendidikan yang Merata, Menkeu Salurkan Rp327 Miliar untuk Sekolah Rakyat pada Semester I 1.000 Angkot Telah Dipasang Stiker Larangan Mengamen, Dishub Kota Bogor Targetkan Tuntas di 2025

“Jadi animo petani memang luar biasa menjual gabahnya dengan harga Rp6.500 per kilogram, apalagi any quality kan? Apa adanya (gabah petani),” kata Ramaijon, dikutip dari ANTARA Kamis (7/8).

Ia juga menjelaskan prosedur penjemputan gabah dilakukan dengan sistem H-1, di mana petani yang ingin dijembut gabahnya harus mendaftar sehari sebelumnya melalui jejaring penyuluh.

Bahkan, Bulog sempat kesulitan untuk mengimbangi lonjakan animo petani karena tingginya keuntungan yang ditawarkan, meski terdapat tantangan terkait kualitas gabah akibat kondisi cuaca saat panen awal.

“Prosesnya kan kita buat H-1. Jadi kalau yang mau dijemput hari ini, kemarin udah harus daftar ke kita melalui Babinsa dan penyuluh. Jadi kadang-kadang kita kewalahan, terlalu banyak yang mendaftar untuk kita serap, untuk kita beli dari petaninya,” katanya.

Respon positif petani juga dipicu oleh fleksibilitas Bulog dalam menerima gabah sehingga memberi kepastian penyerapan meski kondisi pascapanen belum ideal akibat cuaca ekstrem saat panen raya.

Bulog mengungkapkan, bahwa pada awal musim panen kualitas gabah sendiri cenderung buruk karena hujan yang menyebabkan banyak tanaman padi roboh, sehingga berimbas pada penurunan mutu beras dan hasil rendemen.

Namun memasuki akhir April hingga Mei, kondisi membaik dan kualitas panen meningkat secara signifikan, baik dari sisi mutu beras maupun rendemen.

Baca Juga:Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Bertemu, Jalani Tes DNA di Bareskrim PolriTerdakwa Pembunuh Santri Ahmad Nurhidayat Dituntut 15 Tahun Penjara, Kuasa Hukum Nilai Terlalu Ringan 

Hingga 31 Juli 2025, Bulog Cirebon telah menyerap gabah petani sebanyak 133.624 ton setara beras — angka tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Gudang Bulog Cirebon telah mencapai 175 ribu ton yang tersimpan aman di 10 komplek gudang induk milik Bulog, 44 gudang filial dan empat Gudang sewa dari pihak swasta di daerah tersebut.

0 Komentar