JABAR EKSPRES – Bencana longsor di kawasan Puncak, salah satunya di Rawasedek mengakibatkan satu orang meninggal dunia. Korban itu merupakan santri, bernama Muhammad Resa (22) asal Cianjur.
Ketua DKM Masjid Al Barokah, Cecep menjelaskan, para santri termasuk korban sedang melakukan nPuasa Tasua pada 9 Muharram atau Sabtu (5/7/2025) kemarin.
Kata Cecep, korban saat itu sedang berada di dapur bersama santri lainnya bernama Suhendar (22) untuk menyiapkan buka puasa.
Baca Juga:Groundbreaking Masjid Jami Soeprapto Soeparno, Hadirkan Pusat Spiritual dan Sosial Modern di Jakarta TimurSambut Liburan Sekolah, Swiss-Belresort Dago Heritage Bandung Hadirkan Promo Staycation
Dia melanjutkan, secara mendadak air masuk ke dalam dapur dan membuat kedua santri itu terlempar ke tempat yang berbeda.
Suhendar, kata dia, terlempar ke pintu dan berhasil keluar dari dapur. Berbeda dengan temannya, Muhammad Resa terlempar ke sebelah kanan dapur dan mengenai tangga yang menyebabkan dia tidak sadarkan diri.
“Pas kebetulan anak santri lagi pada puasa. Kan tanggal 9 Muharram. Dia buat buka puasa, jadi pas lagi masak tiba-tiba kan ada air di situ, kan ada dua kurang,” kata kiai Cecep di Rawasedek, pada Minggu (6/7/2025).
“Yang satu kedorong air tapi dia tembus ke pintu terlempar, yang satu ke dorong kanan langsung dia kena tangga, dia langsung ga sadar,” lanjutnya.
Menurutnya, air yang masuk mendadak itu dengan volume yang besar. Air tersebut, lanjutnya, langsung menutup total akses keluar.
“Iya langsung gede, soalnya kan total. Dia (air) dari atas langsung nutup total jadi langsung kesini pas kebetulan hujan gede jadi kan meluap,” ucapnya.
Bencana itu juga berdampak pada barang-barang warung sekitar yang terbawa banjir. Bahkan, Masjid juga terkena dampak karena posisinya yang berada di bawah.
Baca Juga:Simpang Daralon Cibinong Sudah Bisa Dilalui Pengendara, Meski Belum Serah Terima ResmiPengangguran di Cimahi Masih 28 Ribu, Aplikasi Sidakeptri Dinilai Belum Ampuh Tekan Angka
“Ini bukan hanya itu, warga juga terkena dampak bahkan warung-warung juga banyak barang-barang yang hilang. Bahkan masjid sekalipun kena. Karena posisi mesjid adanya di bawah,” jelas dia.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Ade Hasrat menjelaskan, hujan deras dengan durasi yang lama serta luapan aliran Sungai Cirangrang menjadi pemicu longsor di Megamendung.
Dia menambahkan, atas bencana tersebut memakan korban jiwa berjumlah satu orang yakni Muhammad Resa (22) asal Kabupaten Cianjur.