Masalah Sampah Kembali Mencuat, Pemkot Bandung Canangkan Lahan Pengolahan Akhir

Tumpukan sampah di Kota Bandung.
Tumpukan sampah di Kota Bandung.
0 Komentar

JABAR EKSPRES  — Tumpukan sampah kembali terlihat di sejumlah titik Kota Bandung. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Darto, mengatakan keterbatasan kuota pengangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti menjadi salah satu kendala utama dalam penanganan sampah saat ini.

“Pertama kalau peralatan, mesin dan method memang punya. Tapi kendalanya ini tempat pembuangan Sarimukti masih terbatas. Dalam kondisi tertentu memang kita diberi tambahan kuota, tapi itu pun belum menyelesaikan masalah,” kata Darto saat diwawancari Jabar Ekspres, belum lama ini.

Menurutnya, saat ini Pemkot Bandung sedang berupaya untuk menyiapkan tempat pengolahan akhir sampah baru. Masalah sampah ini, kata dia, sudah berlangsung cukup lama.

Baca Juga:1.488 Peserta Jaminan Kesehatan di Banjar Dinonaktifkan165 Desa di Bandung Barat Tuntas Bentuk Koperasi Merah Putih

Berdasarkan pantauan pihaknya, Kota Bandung terdampak selama dua mingguan. Kendati mesin dan penugasan petugas kebersihan ada, tapi pengangkutan ke TPA akhir terbatas.

DLH Kota Bandung membuka peluang untuk menjalin kerja sama dengan pihak swasta untuk meningkatkan kapasitas pengolahan.

“Memang perlu solusi yang lebih massif, kemampuan pengolahan juga belum optimal,” katanya.

“Kemungkinan kami akan kerja sama dengan pihak manapun yang mampu mengolah sampah menjadi produk lebih bernilai. Kemungkinan dalam bulan depan ada alternatif untuk membackup kuota pengangkutan sampah yang semakin berkurang,” imbuhnya.

Dirinya juga menyoroti kondisi di kawasan lain, termasuk timbulan sampah komersil, di antaranya seperti yang terjadi di Pasar Induk Gedebage yang masih menjadi sumber timbunan sampah warga.

“Nah secara lebih intens bakal bulan depan. Masih banyak alternatif, berbeda seperti di Gedebage. Kami sedang mengupayakan supaya ritase sesuai. Mudah-mudahan bulan depan sudah ada,” kata Darto.

Dia berharap penanganan sampah ke depan bisa melibatkan peran aktif dari masyarakat dan sektor swasta.

Baca Juga:Menkop Sebut Dana untuk 80 Ribu Kopdes Capai Rp400 TriliunProspek IPO di Indonesia, 8 Perusahaan Beraset Skala Besar Antre

“Tentu karena ini membutuhkan peran luas publik, tentu pengusaha yang punya minat terhadap masalah sampah bakal ada kerja sama,” pungkasnya.

0 Komentar