5 Uang Kertas Kuno Incaran Kolektor di Indonesia

uang kertas kuno kolektor
Ilustrasi uang kertas Soekarno yang jadi incaran kolektor (SUMBER FOTO: E-commerce)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Di Indonesia, beberapa jenis uang kertas kuno yang jadi incaran para kolektor karena sangat langka. Selain kelangkaan, ada juga nilai sejarah ang terkandung, serta harganya yang bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Uang kertas kuno tidak hanya menjadi saksi sejarah, yang kini menjadi barang koleksi dengan harga jual yang tinggi. Selain itu, biasanya uang yang masih mulus juga bisa menambah nilai jual.

Bagi yang penasaran atau jika kamu menyimpannya, berikut ini daftar uang kertas kuno yang jadi incaran para  kolektor. Simak di sini!

Baca Juga:Skuter Sultan! Vespa 946 Dragon Dibanderol Rp 267 JutaKapan iPhone 17 Rilis di Indonesia? Intip Bocoran Fiturnya!

Daftar Uang Kertas Kuno Incaran Kolektor

1. Uang Kertas Rp 100 Tahun 1948 Bergambar Soekarno

Uang kertas ini rilis pada awal kemerdekaan Indonesia dan menampilkan gambar Presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Uang ini menjadi salah satu incaran, karena kelangkaan dan nilai historisnya.

Di pasaran, harga uang ini bisa mencapai Rp 100 juta per lembar, tergantung kondisi fisik dan keunikan seperti nomor seri langka atau kesalahan cetak. Semakin baik kondisi uang, semakin tinggi pula nilai jualnya.

Uang ini tidak hanya mencerminkan nilai koleksi, tetapi juga memiliki makna simbolis sebagai bagian dari sejarah perjuangan bangsa.

Harga uang ini bervariasi tergantung pada kondisi. Dalam kondisi sangat baik atau “uncirculated”, harganya bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Faktor lain yang mempengaruhi nilai jual adalah nomor seri unik dan kelangkaan desain tertentu. Permintaan pasar yang tinggi juga turut mendorong peningkatan harga dari waktu ke waktu.

3. Uang Kertas Rp 5.000 Tahun 1958 Bergambar Perempuan Berkebaya

Uang ini memiliki desain artistik dan mencerminkan nuansa agraris Indonesia. Sisi depannya menampilkan perempuan mengenakan kebaya sedang memanen padi, sementara sisi belakangnya menampilkan sawah terasering.

0 Komentar