Lalamove, Memadukan Jasa Logistik Konvensional dengan Aplikasi Digital

Gambaran Aplikasi Digital Lalamove
0 Komentar

 

Keberadaan Lalamove memberikan alternatif bagi yang membutuhkan layanan jasa transportasi logistik. Mensinergikan bisnis tradisional konvensional dengan aplikasi digital berbasisi komunitas, sehingga aktifitas perekonomian bisa bergerak dan tumbuh seiring kebutuhan aktifitas perekonomian di masyarakat.

Layaknya aplikasi jasa pengiriman, maka inovasi sudah sepantasnya terus dilakukan bagi manajemen Lalamove bukan hanya fungsi untuk kalangan internal akan tetapi user atau pengguna dalam hal ini konsumen perlu ada sentuhan baru.

Dari  jasa yang ditawarkan Lalamove bersifat general dan seperti platform lainnya yang sekadar jasa antar logistik dengan berat dan jenis sesuai bobot dan jarak. Nah, alangkah baiknya Lalamove mencoba:

Baca Juga:Cara Mengenali Emas Antam Palsu dalam Berbagai BentukWaspada Emas Antam Palsu, Alih-Alih Untung Investasi Malah Boncos!

  1. Inovasi produk atau jasa antar khusus logistik hasil pertanian.

Jarak dan luasnya daerah pemasaran menjadi kendala para petani di sebagian besar daerah di Indonesia. Lakukan penetrasi pasar hingga ke beberapa pelosok daerah potensi pertanian yang jarang “disentuh” jasa layanan transportasi logistik. Platform digital memberikan kontribusi penting bagi perekonomian dengan menciptakankoneksi baru antara penawaran dan permintaan di berbagai pasar, mengurangi biaya transaksi dan intermediasi, menghasilkan keuntungan efisiensi dalam penggunaan aset, dan membuka pasar dan peluang bisnis baru, termasuk bagi UMKM untuk bergabung dengan rantai nilai global (OECD, 2019).

  1. Marketing branding dan keunggulan produk terus dilakukan lewat digital platform Masih banyak yang belum mengetahui secara detail keunggulan produk Lalamove di tingkat komunitas pebisnis UMKM.

Digitalisasi melampaui optimalisasi produksi dan manajemen; kinerja ditingkatkan dengan mengkonfigurasi ulang produk dan layanan, model bisnis, dan produksi berdasarkan adopsi kecerdasan digital. Ini mendorong transformasi industri tradisional, menciptakan yang baru:            Autotech, Agritech dan Fintech. Menciptakan ekosistem digital yang berkelanjutan bergantung pada persaingan yang sehat di pasar. Transformasi digital yang berkelanjutan membutuhkan kerangka peraturan yang sesuai dengan institusi yang solid (misanya menjamin persaingan, keamanan siber, privasi).

Perkembangan bisnis yang dikelola konvensional mesti melakukan perubahan seiring dengan pesatnya teknologi digital. Meski di negara berkembang masih terus beradaptasi dengan perubahan, akhirnya sinergi pasar konvensional dengan teknologi digital mesti berkolaborasi dengan komunitas bisnis guna memanfaatkan peluang dari beberapa sektor yang masih besar potensinya untuk menaikkan transaksi dan pertumbuhan ekonomi.

0 Komentar