Sungai Cikijing Menghitam: Ancaman Limbah Tekstil Bayangi Warga Rancaekek, Pemerintah Kemana?

JABAR EKSPRES – Kondisi Sungai Cikijing di Kampung Babakan Jawa, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, semakin memprihatinkan akibat pencemaran limbah tekstil dari pabrik di sekitarnya.

Air sungai yang dahulu jernih kini berubah menjadi hitam pekat, berbau menyengat, dan dinilai membahayakan kesehatan..

Warga sekitar mengeluhkan dampak serius dari pencemaran ini. Selain menyebabkan gangguan kesehatan seperti gatal-gatal dan batuk, limbah juga merambah hingga ke pemukiman.

Yuni Wahyuni (36), warga setempat, mengungkapkan bahwa pencemaran sungai mulai terjadi sejak pembangunan pabrik di wilayah tersebut.

“Memang yang ditakutkan itu air dalam keadaan besar dan hitam dari limbah pabrik,” ujar Yuni saat ditemui, Rabu (7/5/2025).

BACA JUGA: Jeje Ritchie Pastikan Bakal Tanggulangi Limbah Kohe yang Cemari Kanal Tjibarani

Yuli menambahkan jika limbah yang mencemari sungai ini sangat berdampak terhadap lingkungan dan juga kesehatan warga yang berada di aliran sungai.

Menurutnya, banyak warga yang mengalami gatal-gatal hingga batuk akibat terkena air dari sungai yang tercemari ini.

“Terus limbah juga mencemari ke rumah warga. Lama kelamaan menjadi hitam dan bau,” ungkapnya.

Tak hanya itu, pencemaran ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga memaksa warga membeli air bersih dari depot untuk kebutuhan rumah tangga.

“Saya beli dari air depot aja, beli 5.000 satu galon,” katanya.

Lebih jauh, Yuni juga tidak bisa melarang jika banyak anak-anak di kampungnya yang sering bermain di aliran tersebut bahkan berenang.

BACA JUGA: Pengelolaan Belum Maksimal, Limbah Ternak di Lembang Masih Cemari Kanal Tjibarani dan Leuwilimoes

Bahkan dirinya pun sudah melarang bersama aparat setempat lantaran khawatir akan bahaya limbah.

“Anak-anak memang suka dilarang, sama kita juga. Terus sama petugas aparat juga suka ada datang dan melarang berenang. Takutnya kena air limbah,” jelasnya.

Yuni juga menceritakan pengalaman pahit yang menimpa keluarganya akibat aliran sungai yang tercemar limbah lantaran pada tahun 2000 neneknya pernah tercebur ke kolam yang dicemari limbah.

“Nenek saya sendiri sempat meninggal tahun 2000 kejebur ke kolam pinggir rumah. Terus isinya kan ada limbah juga, jadi kena paru-paru dan meninggal,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan