JABAR EKSPRES – Pemerintah tengah menimbang untuk meningkatkan impor sejumlah komoditas dari AS, menyusul impor gas alam atau liquefied natural gas (LNG) yang masih tahap negosiasi awal.
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Terkait dengan pembicaraan (impor LNG) dengan Amerika, baru pembicaraan awal dan detailnya tentu masih berproses jadi ini masih panjang,” ujarnya, dikutip Selasa (6/5/2025).
BACA JUGA:UMKM Alas Kaki di Kota Bandung Tersenggol Kebijakan Ekspor-Impor Amerika
Menurutnya, disamping masih dalam tahap pembahasan teknis soal negosiasi tarif, pemerintah Indonesia juga berencana menambah komoditas impor minyak mentah hingga pertanian.
Kemudian, Airlangga juga menuturkan bahwa kedua negara ini pun tengah membahas kerja sama di bidang pengelolaan mineral kritis. “Khusus untuk tadi, dengan Amerika pun kritikal mineral ada pembahasan,” kata dia.
Sebelumnya, seluruh proposal dan pendekatan Indonesia dalam proses perundingan mengacu pada strategi untuk melindungi kepentingan nasional di berbagai sektor strategis.
BACA JUGA:Hadapi Kebijakan Tarif Donald Trump, Indonesia Tingkatkan Impor Komoditas dari AS
“Tawaran Indonesia kepada Amerika Serikat untuk mewujudkan kerja sama perdagangan yang adil, fair and square, sepenuhnya mengacu kepada kepentingan nasional dan dirancang untuk menjaga perimbangan (manfaat) setidaknya pada lima manfaat,” kata Airlangga dalam Konferensi Pers Perkembangan Lanjutan Negosiasi Dagang Indonesia-Amerika Serikat secara daring, Jumat (25/4).
Adapun lima manfaat utama yang dimaksud yakni menjaga ketahanan energi nasional, memperjuangkan akses pasar ekspor, mendorong kemudahan berusaha lewat deregulasi, membangun rantai pasok industri strategis termasuk mineral kritis, serta memperluas akses terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk di sektor kesehatan, pertanian, dan energi terbarukan.
Dalam perkembangan terbarunya, Airlangga menyampaikan bahwa tim delegasi Indonesia telah melakukan berbagai pertemuan intensif dengan sejumlah pejabat tinggi AS.