JABAR EKSPRES – Memiliki koin termahal merupakan kebanggaan dan kepuasan tersendiri bagi para penggemar barang antik. Saat ini, uang koin di Indonesia menjadi incaran para kolektor. Meskipun uang koin umumnya memiliki nilai nominal kecil, namun di tangan kolektor yang tepat, nilainya bisa melonjak tinggi.
Terdapat 10 jenis uang koin termahal dan paling dicari di Indonesia. Bisa jadi, Anda pernah menyimpannya tanpa menyadari nilainya.
Secara umum, kolektor memburu uang koin yang memiliki desain unik atau nilai sejarah tinggi. Yuk, ikuti kami menelusuri beberapa uang koin yang sedang diburu para kolektor.
Update Harga Koin Kuno Termahal di Indonesia
Berikut ini adalah update harga terbaru mengenai beberapa koin kuno Indonesia yang termasuk paling mahal pada Mei 2025.
- Uang Koin Rp100 Wayang (Tahun 1978)
Koin ini memiliki harga bervariasi tergantung kondisi, tahun terbit, dan permintaan pasar. Uang logam pecahan Rp100 ini terbuat dari bahan cupro-nikel dan berbentuk bulat pipih. Harga jualnya di kalangan kolektor berkisar antara Rp50.000 hingga Rp200.000.
BACA JUGA: Tempat Jual Beli Uang Koin Rp1.000 Kelapa Sawit Agar Laku Mahal
BACA JUGA: Tempat Jual Uang Koin Rp500 Melati Agar Laku Harga Mahal
- Uang Koin Rp100 Rumah Gadang
Banyak orang bertanya-tanya apakah koin ini masih bernilai dan tergolong mahal. Faktanya, koin ini termasuk koin langka yang pernah beredar luas pada era 1970-an dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia. Kini, koin ini menjadi buruan para kolektor. Dalam kondisi bersih dan mulus, harganya bisa mencapai Rp3.400 per keping.
- Uang Koin Rp500 Melati Besar
Koin ini masih berlaku sebagai alat pertukaran yang sah, namun karena kelangkaannya, nilainya bisa meningkat drastis jika berada di tangan kolektor ahli (numismatis). Untuk satu kepingnya, harga bisa mencapai Rp1.800.000.
- Uang Koin Rp1.000 Kelapa Sawit
Bank Indonesia telah mencabut peredaran uang koin Rp1.000 bergambar kelapa sawit melalui Peraturan BI Nomor 14 Tahun 2023. Pencabutan ini dilakukan karena masa edar yang sudah terlalu lama serta perkembangan teknologi bahan uang logam.