JABAR EKSPRES – Sistem layanan kesehatan dunia kini dihadapkan pada krisis pendanaan terparah dalam sejarah, setelah Amerika Serikat menghentikan dukungannya secara tiba-tiba. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Kamis (1/5).
Penangguhan dana ini terjadi hanya beberapa jam setelah Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari. Ia langsung menandatangani perintah eksekutif untuk menarik keanggotaan Amerika Serikat dari WHO.
Pemerintahan Trump beranggapan bahwa WHO telah terlalu dipengaruhi oleh kepentingan politik, tidak cukup efisien, dan terlalu bergantung pada pendanaan dari AS.
“Kita sedang menghadapi gangguan terbesar dalam hal pendanaan kesehatan global sepanjang sejarah,” ujar Tedros kepada jurnalis di kantor pusat WHO di Jenewa.
BACA JUGA: Prancis dan Arab Saudi Gelar Konferensi di New York
BACA JUGA: AS Ancam Mundur dari Mediasi Rusia-Ukraina
Ia menjelaskan bahwa WHO selama ini telah berulang kali menyuarakan pentingnya reformasi dalam sistem pendanaan kesehatan global dan perlunya meningkatkan kemandirian.
“Tentunya, negara-negara donor dapat menghabiskan uang di mana pun mereka inginkan – dan kami berterima kasih kepada mereka yang telah mendanai sistem kesehatan global selama beberapa dekade – namun, bukannya pengurangan yang teratur, pemangkasan bantuan pembangunan luar negeri yang tiba-tiba serta lingkungan ekonomi dan perdagangan yang menantang, justru menimbulkan kekacauan dalam kesehatan masyarakat,” lanjutnya.
Tedros juga memperingatkan bahwa pencapaian yang telah diraih dalam pemberantasan penyakit tropis yang terabaikan yang mempengaruhi lebih dari satu miliar orang di wilayah termiskin dan paling rentan kini terancam hilang begitu saja, akibat dari krisis pendanaan*
SUMBER: ANTARA