JABAR EKSPRES – Sejumlah atlet di Kabupaten Bandung Barat (KBB) memilih untuk berpindah memperkuat daerah lain, lantaran minimnya fasilitas. Hal itu disampaikan Ketua Persatuan Tenis Meja Indonesia (PTMSI) Bandung Barat, Nanang Ismantoro, Selasa (29/4/2025).
Menurutnya, tidak sedikit daerah maju seringkali menawarkan fasilitas latihan yang lebih baik, seperti lapangan yang memadai, peralatan yang modern, bahkan jaminan kesejahteraan yang lebih baik bagi atlet.
“Salah satu persoalan yang dihadapi adalah banyaknya atlet tenis meja asal Bandung Barat yang memilih pindah memperkuat kota lain. Selain itu, seperti gedung olahraga, fasilitas-fasilitas untuk PTMSI KBB itu kita belum punya saat ini. Jadi cukup memprihatinkan,” kata Nanang saat dihubungi, Selasa.
Untuk itu, ia berharap pihak terkait dapat memberikan solusi terhadap sejumlah persoalan yang tengah dihadapi.
BACA JUGA:26 Atlet Anggar Kota Bogor Ikuti Kejurda Jawa Barat, Targetkan Bawa Pulang Enam Emas
Sebenarnya, kata dia, Kabupaten Bandung Barat sendiri memiliki potensi atlet Tenis meja berprestasi yang cukup melimpah bahkan telah menjuarai kejuaraan internasional.
Salah satunya, Kabupaten Bandung Barat memiliki atlet muda berprestasi yang mengikuti turnamen ASEAN usia 17, dan berhasil menjuarai pada bulan lalu tahun 2025. Sayangnya tahun sebelumnya, atlet muda berprestasi asal Kabupaten Bandung Barat tersebut lebih memilih memperkuat daerah lain.
“Atlet muda itu berasal dari Bandung Barat dan tinggal di Batujajar yang kebetulan juga putra ketua PTM Briliant, dia berhasil menjuarai turnamen tenis meja di tingkat ASEAN. Bahkan dia juga berprestasi seperti kemarin di PON, juga jadi atlet andalan Jawa Barat” ujarnya.
“Tapi kan dia (atlet muda berprestasi) tidak membela KBB, karena mungkin yang namanya atlet tidak hanya prestasi saja yang dia kejar pasti juga akan mencari kesejahteraan,” sambungnya.
BACA JUGA:Asah Bakat Atlet Muda Bogor, Lorena Sports Hub Gelar Turnamen Mini Soccer Walikota Cup 2025
Oleh karena itu, dirinya bakal berupaya maksimal mencabut kembali para atlet Tenis Meja berprestasi yang membela daerah lain untuk memperkuat Kabupaten Bandung Barat.
“Sebetulnya mereka juga mau (kembali), tapi apakah kita mampu memfasilitasi dan mensejahterakannya. Itu yang paling penting,” paparnya.