BYD Klaim Bisa Atasi Gangguan Ormas, Benarkah?

JABAR EKSPRES – Pabrik mobil asal China, BYD mengklaim sudah mengatasi gangguan yang sempat dilakukan oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas) di Subang.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza. “BYD menyatakan bahwa mereka bisa atasi (gangguan ormas),” ujarnya dikutip Selasa (29/4/2025).

Kabar itu, kata dia, disampaikan BYD saat pihaknya berkominkasi dengan perusahaan otomotif tersebut. Ini juga dilakukan untuk memantau apakah ada kejadian serupa yang terulang.

“Kita harapkan itu tidak terjadi lagi, kami sudah komunikasi,” kata dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menadapat kabar terkait adanya gangguan ormas berbentuk premanisme di perusahaan mobil listrik asal China itu.

BACA JUGA:Diganggu Ormas, BYD Tetap Gempur Pembangunan Pabrik di Subang

Eddy mengetahui informasi ini saat memenuhi undangan Pemerintah China dalam rangkaian kunjungan di Shenzhen, China.

“Sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan dari sarana produksi BYD. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini,” kata Eddy melalui unggahan video di Instagram.

Lebih lanjut, Eddy berharap masyarakat sekitar dapat mendukung para investor agar mendapat jaminan keamanan. Sebab itu merupakan hal yang palinh mendasar agar investasi masuk ke Indonesia.

Diketahui, investasi besar BYD di kota mandiri terintegrasi untuk kawasan industri dan komersil di Indonesia, Subang Smartpolitan, diprediksi akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Indonesia.

BACA JUGA:Ini Tuntutan Forum Sukahaji Melawan Pascapenyerangan Ormas!

Bahkan, BYD dikabarkan menggelontorkan investasi hingga Rp11,7 triliun.

Sebelumnya, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bakal melakukan komunikasi dengan salah satu investor sektor otomotif asal China yakni BYD untuk menyelesaikan persoalan gangguan ormas dalam proses pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat.

“Hari ini akan coba mengontak kawan-kawan dari BYD bagaimana situasinya,” kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan di Jakarta, Rabu (23/4).

Dikatakan dia, setelah menjalin komunikasi dengan pihak BYD, BKPM bakal berkoordinasi dengan Satgas Anti Premanisme supaya aktivitas meresahkan itu bisa ditangani secara efektif.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan