JABAR EKSPRES – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi memberlakukan larangan siswa membawa gawai telepon genggam atau HP ke sekolah. Hal itu untuk mengurangi kecanduan terhadap HP dan meningkatkan konsentrasi belajar anak-anak.
Kepala Disdik Kota Cimahi Nana Suyatna mengatakan, larangan siswa membawa HP ke sekolah sesuai komitmen bersama seluruh daerah bersama Gubernur Jawa Barat dan Forkopimda Jabar.
“Daerah bergerak dengan membuat ketentuan di wilayah masing-masing, termasuk kami di Kota Cimahi sudah membuat aturan sejak awal sekolah usai libur lebaran 2025 siswa tidak boleh membawa HP ke sekolah,” ujarnya, Selasa (29/4/2025).
Aturan tersebut tercantum pada Surat Edaran Disdik Kota Cimahi No. 8/2025 tentang Larangan Penggunaan Handphone (HP) Oleh Siswa Di Lingkungan Sekolah. Edaran juga sudah disampaikan ke jajaran sekolah se-Kota Cimahi.
BACA JUGA:Upaya Disdik Kota Cimahi Ciptakan Kesetaraan Pendidikan
Nana mengatakan, bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat SD-SMP sudah melakukan kajian terkait penggunaan HP di kalangan pelajar.
“Kami sudah ada kajian bersama MKKS, juga berkonsultasi dengan psikolog. Memang ada sisi positif dan negatif bagi siswa belajar menggunakan gawai HP. Namun khawatir sisi negatifnya lebih banyak karena berselancar di dunia maya tanpa batas,” ungkapnya.
Pihaknya masih memperbolehkan kegiatan khusus menggunakan HP di lingkungan sekolah. “Misal ada ulangan harian atau ujian masih pakai HP, tapi kami minta waktu interaksi dengan HP seminimal mungkin,” tambahnya.
Sekolah dapat membuat pengaturan sesuai kondisi masing-masing. Seperti menyediakan boks khusus penyimpanan HP setelah belajar selesai.
BACA JUGA:Beneran Nih? Disdik Kota Cimahi Pastikan Siswa DTKS Dapat SPP Gratis di Sekolah Swasta
“Nanti dikembalikan saat pulang. Selebihnya kegiatan lain tidak pakai gawai, nanti bisa belajar dengan lebih konsentrasi,” ucapnya.
Banyak siswa turut dibekali HP untuk keperluan komunikasi dengan orangtua. Seperti untuk urusan antar jemput sekolah, ada yang dipakai untuk pesan ojek online juga.
“Hal ini bisa difasilitasi oleh sekolah melalui guru, yang penting komunikasi sekolah bersama siswa dan orangtua tidak terhambat. Pastinya ada grup WA di tiap kelas, informasi bisa disampaikan di forum tersebut,” imbuhnya.