BANDUNG – Dunia perfilman di era digitalisasi ini dinilai lebih efektif dalam menyampaikan gagasan kepada khalayak umum sebagai sarana media. Hal tersebut disampaikan Rektor Digitech University Dr Supriyadi, usai International Seminar dan Islamic Short Film Festival Award atau Festival Film Pendek Islami (FFPI) 2025 di Ballroom Grand Asrillia Conventiona Hotel, Jalan Pejalar Pejuang 45, Kota Bandung, Sabtu, 26 April 2025.
Menurutnya, saat ini penyampaian pesan-pesan dalam bentuk audiovisual itu lebih disukai publik, dan lebih menyentuh. “Termasuk film pendek itu, sama sebagai sarana penyampaian pesan yang efektif, cepat, tepat dan mudah difahami oleh publik terkait penyampaian suatu pesan tertentu,” kata Supriyadi.
Dengan itu, pihaknya kata dia, sengaja menyelenggaran Seminar Internasional dan Festival Film Pendek Islami dengan tema zakat infak dan sedekah.
“Alhamdulillah kami baru saja melaksanakan seminar internasional dan pemberian hadiah Festival Film Pendek Islami,” katanya.
Lebih jauh dia memaparkan, seminar tersebut menjadi salah satu kurikulum sebagai matakuliah bagi mahasiswa Digitech University. Di mana kata dia, mahasiswa bisa mendapatkan pembelajaran tidak hanya dari dosen internal kampus tapi juga eksternal.
“Alhamdulillah hadir narasumber ahli IA dari Swinburne University of Technology Australia, termasuk Filmmaker dan Cinematographer. Mereka memberikan inside kepada mahasiswa kami terutama mengenai perkembangan teknologi digital AI, apa dampaknya bagi perekonomian terutama ekonomi kreatif,” bebernya.
Tak hanya itu, Supriyadi juga menekankan, bagaimana para mahasiswa bisa menyikapi perubahan teknologi itu sebagai karier masa depan. “Tadi para narasumber perfilman mengatakan bawah sangat terbuka bagi mahasiswa berkarier di dunia apapun, termasuk dunia perfilman, tidak peduli jurusan apapun di perguruan tinggi yang ada,” sebutnya.
Sementara itu, Penanggung Jawab FFPI 2025 Surahman Dwi Waluyo menambahkan, bahwa Festival Film Pendek Islami ini merupakan pertama kali digelar di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, ada 335 film pendek Islami yang mengikuti ajang tersebut.
“Festival ini pertama di Indonesia dan resmi. Alhamdulilah ini berjalan dengan baik dan lancar serta mendapatkan sambutan antusias dari seluruh masyarakat Indonesia, karena pesertanya dari Aceh hingga timur Indonesia,” ungkap Surahman.