Asia Afrika Berkabung di Bandung, Suara Solidaritas dari Jalanan

PULUHAN warga dari berbagai kalangan turun ke jalan serukan kemerdekaan Palestina dan kutuk genosida di Gaza. Seruan Free Palestine dan lantunan bait lagu You’ll Never Walk Alone bergema di sepanjang jalan Asia Afrika.

Muhamad Nizar, Jabar Ekspres.

Monumen Solidaritas Asia Afrika di kawasan Palestina Walk, Kota Bandung, menjadi titik aksi bertajuk Asia Afrika Berkabung Pestipal pada 25 April 2025. Aksi ini digelar sehari setelah peringatan Hari Solidaritas Asia Afrika, menandai seruan global untuk menghentikan genosida di Gaza dan menyuarakan kembali semangat Konferensi Asia Afrika 1955.

“Inisiatif ini menjawab panggilan warga Gaza untuk melawan pendanaan Amerika kepada Zionis Israel,” ujar Wanggi Hoed, inisiator aksi sekaligus seniman pertunjukan.

BACA JUGA: Patut Ditiru! Warga Cijagra Bandung Bangun Rumah Pengolahan Sampah Mandiri

Menurutnya, seni menjadi bahasa universal untuk menggugah empati warga dan menyampaikan perlawanan atas kejahatan kemanusiaan.

“Kami akan terus melakukan berbagai bentuk pertunjukan hingga Palestina merdeka,” katanya.

Aksi ini menyatukan berbagai elemen masyarakat, termasuk komunitas suporter sepak bola. Rizky, salah satu perwakilan dari suporter Persib Bandung dan personel band DT 09, mengatakan bahwa para suporter tak hanya mendukung tim, tetapi juga harus bersuara atas ketidakadilan global.

“Red card itu simbol sanksi. Seperti halnya Israel, harus disanksi,” katanya. Simbol tersebut, menurut Rizky, akan dibentangkan di tribun utara saat laga Persib mendatang.

Dalam pernyataan sikapnya, massa yang tergabung dalam Bandung Protest menegaskan bahwa solidaritas Asia Afrika hari ini telah mati.

BACA JUGA: Pimpin Peringatan Hari Otonomi Daerah, Wakil Bupati Bogor: Sinergitas Jadi Motor Penggerak Indonesia Maju

“Ironis, di tengah peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika, suara kemerdekaan untuk bangsa tertindas justru lenyap,” tulis mereka.

Mereka menuntut pemerintah Indonesia memutus segala bentuk hubungan dengan Israel dan Amerika Serikat, menghentikan suplai senjata ke Zionis, serta menyerukan penangkapan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.

Seruan boikot, divestasi, dan sanksi juga disuarakan dalam aksi yang digelar serentak di berbagai penjuru dunia itu. Dengan slogan “From the River to the Sea, Palestine Will Be Free”, para peserta menegaskan bahwa perjuangan belum akan berhenti.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan