Banyak Korban Perdagangan Organ Manusia di Kamboja, Gara-Gara Pemerintah Indonesia?

JABAR EKSPRES – Para pekerja Indonesia yang terjerat dalam lingkaran judi online dan perdagangan manusia di Kamboja mengalami nasib yang sangat memprihatinkan. Mereka menghadapi tekanan kerja yang berlebihan, gaji yang jauh di bawah janji awal, serta lingkungan kerja yang mencekam.

Beberapa di antaranya bekerja di bawah ancaman senjata, mengalami pemukulan, bahkan disetrum jika tidak mencapai target. Ada pula yang dilecehkan dan dipaksa tinggal di tempat yang sangat tidak layak.

Awalnya saya mengira kondisi seperti itu sudah merupakan hal paling buruk yang bisa terjadi di industri judi online. Namun ternyata saya salah. Ada sisi yang jauh lebih gelap, yaitu praktik perdagangan organ manusia, lebih tepatnya pengambilan paksa ginjal untuk diperjualbelikan secara ilegal oleh mafia-mafia di Kamboja.

Salah satu korban dari praktik keji ini adalah seorang WNI bernama Soleh Darmawan. Ia sempat mengalami penyiksaan dan eksploitasi, hingga akhirnya ginjalnya diambil secara paksa. Kejadian itu membuat kondisinya kritis hingga akhirnya ia meninggal dunia.

Soleh sendiri adalah seorang sarjana tata boga yang awalnya mendapat tawaran pekerjaan sebagai koki di sebuah hotel di Thailand, dengan gaji tiga kali lipat dari penghasilannya di Indonesia. Tergiur oleh penawaran yang menggiurkan, ia kemudian diarahkan ke sebuah yayasan di Jakarta, tepatnya di daerah Tanjung Priok, untuk pengurusan dokumen.

Setelah semua persiapan selesai, Soleh berangkat dengan keyakinan bahwa ia akan bekerja di Thailand. Namun, komunikasi dengan keluarganya sempat terputus. Beberapa hari kemudian, keluarga Soleh dihubungi oleh seorang kenalan Soleh dari luar negeri yang menanyakan apakah Soleh memiliki riwayat penyakit maag atau tidak. Sejak saat itu, keluarga mulai merasa curiga, karena mereka tahu bahwa Soleh berangkat dalam kondisi sehat.

BACA JUGA: Mebedah Buku Paling Ditakuti Para Penguasa: Il Principe Karya Machiavelli

BACA JUGA: 7 Destinasi Wisata Luar Negeri Murah yang Wajib Dikunjungi di 2025

Kecurigaan tersebut akhirnya terjawab. Keluarga mendapatkan kabar bahwa Soleh ternyata tidak bekerja di hotel di Thailand, melainkan telah dijebak dan dipaksa bekerja sebagai admin situs judi online di Kamboja.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan