Pasca Kebakaran, Pedagang Pasar Manis Ciamis Desak Bangun Kios Permanen

Garis polisi melintang di samping puing-puing banhuna kios pasar manis Ciamia yang terbakar pada Kamis malam pekan lalu. (dok.Cecep Herdi/Jabar Ekspres)
Garis polisi melintang di samping puing-puing banhuna kios pasar manis Ciamia yang terbakar pada Kamis malam pekan lalu. (dok.Cecep Herdi/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Para pedagang Pasar Manis, Ciamis, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis segera membangun kembali kios permanen pascakebakaran yang melanda pasar tersebut akhir Februari 2025 lalu. Mereka menolak direlokasi sementara dan menuntut pembangunan struktur baru yang lebih kuat, efisien, dan tahan lama.

Aspirasi ini disampaikan secara resmi kepada Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (DKUKMP) Ciamis. “Kami tidak mau menempati lokasi darurat. Pembangunan kios permanen harus dipercepat agar aktivitas jual-beli bisa pulih sebelum Ramadan dan Lebaran,” ujar perwakilan pedagang, Asep Saepudin, di sela audiensi dengan pihak dinas.

Menanggapi hal ini, DKUKMP bersama pengelola pasar telah menyiapkan konsep pembangunan kios menggunakan kerangka baja ringan. Material ini dipilih karena dinilai lebih tahan api dan awet dibandingkan konstruksi kayu sebelumnya.

Baca Juga:Horor Kota Bogor: Bayi Tewas Akibat Longsor hingga Jalan AmblasPejabat Eselon IIb di Sumedang Diduga Lakukan Penipuan Lewat Program BPNT, Korban Rugi Rp610 Juta

“Dengan sistem ini, proses pembangunan bisa lebih cepat. Target kami, kios baru rampung sebelum pertengahan Ramadan,” jelas Kepala DKUKMP Ciamis, Taufik Hidayat.

Dukungan juga datang dari Wakil Ketua DPRD Ciamis, H. Komar Hermawan, yang meninjau langsung lokasi kebakaran. Ia mendesak Pemkab mengalokasikan anggaran darurat sekitar Rp200-300 juta untuk memulai proyek ini dalam 2-3 minggu ke depan.

“Jangan sampai ada hambatan birokrasi. Momentum Ramadan dan Lebaran adalah masa krusial bagi peningkatan omzet pedagang,” tegas Komar.

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, turut menegaskan komitmennya. Dalam pernyataannya, ia memprioritaskan perbaikan total pasar agar bisa beroperasi penuh seminggu sebelum Lebaran. “Pasar ini milik Pemda. Berapapun biayanya, kami akan utamakan kepentingan masyarakat,” ujar Herdiat.

Keprihatinan Bupati semakin mengemuka setelah salah satu kios yang terbakar ternyata milik kerabat dekatnya. “Dampak psikologis pada pedagang sangat besar. Kami tidak boleh lamban bertindak,” tambahnya.

Herdiat juga mengajak para pedagang tetap sabar sembari memastikan tidak ada relokasi sementara. “Proses pembersihan dan perbaikan akan langsung kami kerjakan. Pedagang bisa kembali berjualan di lokasi asal setelah selesai,” imbuhnya.

0 Komentar