Panen Belum Dimulai, Bulog Fokus Siapkan Teknis Penyerapan Gabah Beras di Bandung

JABAR EKSPRES – Bulog Cabang Bandung memastikan kesiapan teknis dalam penyerapan Gabah Beras 2025, meskipun panen di wilayah Bandung dan sekitarnya belum berlangsung.

Wakil Pemimpin Kantor Cabang Bulog, Ratih Rachmawati, mengatakan pihaknya kini lebih fokus pada persiapan teknis untuk memastikan proses serapan berjalan lancar saat panen tiba.

“Di Bandung, masih banyak wilayah yang menunggu panen. Kami lebih fokus ke persiapan teknis, seperti mekanisme penerimaan atau penyerapan gabah, penunjukan PIC, kesiapan gudang Bulog, serta perencanaan mingguan,” ujar Ratih kepada Jabar Ekspres di ruang kerjanya, Kamis (6/1).

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram. Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi petani dari anjloknya harga saat panen raya serta memastikan Bulog memiliki stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang cukup.

BACA JUGA: Jelang Penyerapan Gabah Beras, Bulog Bandung Sudah Siapkan Posko

Bulog juga bekerja sama dengan dinas terkait serta didampingi oleh Koordinator Lapangan Operasional (KLO) dalam proses penyerapan gabah. KLO berperan dalam mengawasi dan memastikan proses pengadaan berjalan sesuai ketentuan, mulai dari harga, kualitas, hingga distribusi ke gudang penyimpanan Bulog.

“Kami siap menyerap gabah sesuai HPP yang telah ditetapkan pemerintah, dengan tetap memperhatikan standar kualitas,” ujar Ratih.

Selain memantau progres harian saat panen dimulai, pihaknya juga akan menyiapkan laporan rencana panen secara mingguan untuk memastikan wilayah mana yang akan mulai panen minggu depan, sehingga tim bisa turun langsung ke lapangan.

BACA JUGA: Harga Gabah Dibeli Rp6.500 dari Petani, Presiden Minta Penggilingan Padi Diawasi

Sementara itu, Bulog terus menjalankan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna menjaga stabilitas harga beras di pasaran.

Melalui program ini, Bulog menjual beras dengan harga terjangkau agar masyarakat tetap bisa mendapatkan beras dengan harga wajar, terutama di tengah fluktuasi pasar.

Selain itu, menurutnya, operasi pasar atau Gerakan Pasar Murah juga terus digencarkan dengan bekerja sama dengan dinas terkait. Menjelang Ramadan, Bulog akan memperluas cakupan operasi pasar untuk memastikan harga beras tetap stabil dan daya beli masyarakat terjaga.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan