Awal Tahun 2025, Gunung Semeru Kembali Erupsi Sebanyak 10 Kali

JABAR EKSPRES – Gunung Semeru merupakan salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tercatat mengalami erupsi sebanyak 10 kali di awal tahun 2025 pada Rabu sejak pukul 01.00 WIB hingga 18.30 WIB.

Menurut catatan petuggas, Gunung Semeru erupsi pertama kali pada 1 Januari 2025 pukul 01.12 WIB dan erupsi ke sepuluh terjadi pada pukul 1827 WIB, namun diprediksi akan kembali terjadi hingga pukul 24.00 WIB.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 18.27 WIB dengan visual letusan tidak teramati, namun erupsi terekam di seismografi dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 129 detik,” kata Petugas Pos Pengamantan Gunung Semeru, Mukdas dikutip dari ANTARA, Kamis (2/1/2025).

BACA JUGA: Menatap Tahun 2025, OJK Peringatkan Bank untuk Perkuat Manajemen Risiko

Adapun dari 10 kali erupsi tersebut, hanya satu kali erupsi pada pukul 05.20 WIB yang terlihat visual letusannya dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak kolom abu teramati warna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.

Sedangkan, Sembilan kali erupsi lainnya secara visual letusan tidak teramati karena tertutup kabut.

Mukdas menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah imbauan yaitu masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

BACA JUGA: Diskon Listrik 50 Persen Mulai Berlaku, ESDM Sebut Ini Tujuannya!

Selain itu, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” katanya.

Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan