JABAR EKSPRES – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Cimahi mengadakan Konsolidasi Akbar dan Refleksi Akhir Tahun di Villa Mang Ujang, Banjaran, Kabupaten Bandung, pada Sabtu-Minggu, 21-22 Desember 2024.
Dalam forum tersebut, PMII membahas evaluasi kegiatan selama satu tahun terakhir, menyusun gagasan untuk tahun depan, serta mempertegas sikap organisasi terkait hasil Pilkada Kota Cimahi 27 November 2024.
Sebagaimana diketahui, Pilkada Kota Cimahi 2024 dimenangkan oleh pasangan calon Letkol (Purn) Ngatiyana dan Adhitia Yudistira, yang mengusung visi “Mewujudkan Cimahi Mantap melalui Kolaborasi Antar Generasi yang Maju, Unggul, dan Berkelanjutan”.
BACA JUGA:Arena Bermain Mobil Remote Control di Sumedang, Jadi Alternarif Hiburan di Libur Nataru 2025
Ketua PC PMII Kota Cimahi, Virlana Rahmansyah, menegaskan bahwa PMII siap mengawal dan mengawasi jalannya pemerintahan Ngatiyana dan Adhitia selama lima tahun ke depan.
“Kami, PMII Kota Cimahi, sebagai organisasi kemahasiswaan memiliki fungsi kontrol terhadap pemerintahan, khususnya pemerintahan daerah, agar Kota Cimahi dapat lebih baik lagi dari sebelumnya,” ujarnya saat ditemui di Cimahi, Kamis (26/12/2024).
Virlana menjelaskan bahwa PMII hadir sebagai mitra kritis dan strategis bagi Pemerintah Kota Cimahi. Pihaknya akan menyoroti beberapa poin dari 12 misi dan 17 program unggulan pasangan Ngatiyana-Adhitia, termasuk program 10.000 SDM Siap Kerja.
BACA JUGA:Libur Akhir Tahun, Pj Gubernur Ingatkan Pihak Ini Jangan Bebani Sarimukti!
“Paslon terpilih memiliki program 10.000 SDM siap kerja yang disampaikan dalam kampanyenya. Ini menjadi salah satu fokus kami untuk dikawal, mengingat saat ini Kota Cimahi menduduki peringkat pertama tingkat pengangguran terbuka di Jawa Barat,” ungkapnya.
Selain itu, Virlana menyoroti pentingnya pengembangan potensi daerah melalui branding Kota Cimahi sebagai Creative City.
“Cimahi memiliki branding Creative City atau kota kreatif karena keberadaan Cimahi Techno Park dan Baros Information Technology Creative. Namun, potensi ini belum mampu mendongkrak eksistensi Kota Cimahi,” jelasnya.
Ia juga menyoroti isu korupsi yang kerap menjadi masalah dalam pemerintahan Kota Cimahi di setiap periode.
“Kami akan mengawal dan mengawasi pemerintahan Kota Cimahi sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam prinsip good governance, agar tidak ada lagi kasus korupsi yang merugikan masyarakat,” pungkasnya. (Mong)