JABAR EKSPRES – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mendesak Satgas Pangan memaksimalkan produktivitas padi di Jawa Barat. Hal ini diperlukan mengingat target dari pemerintah pusat, melalui Kementerian Pertanian (Kementan) cukup tinggi.
Di tahun ini, kata dia, Jawa Barat harus mencapai target di angka 11,08 jut ton gabah kering giling (GKG). “Jadi kenapa dibentuk, karena saya yakin sebetulnya produksi di Jawa Barat khususnya padi itu bisa memenuhi target,” kata Bey usai ratas bersama Satgas Pangan di Gedung Sate Bandung, Senin (16/12).
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi GKG Jabar di tahun 2024 ini hanya menyentuh angka 8,5 juta ton.
BACA JUGA:Hyaluronic Acid: Tak Cuma Dioles, Kini Bisa Disuntikkan Untuk Kulit Lebih Terhidrasi!
Untuk itu, lanjut dia, jika melihat data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH). Sejatinya capaian produksi GKG Jabar jauh di atas 8,5 juta ton, meski di bawah target 11,08 juta ton.
“Masalah metode perhitungannya. Kita 11,08 (target). Selisih jauh di atas dengan data BPS (capaian GKG). Kan ini 8,5. Tadi disampaikan Pak Dadan (DTPH) cukup jauh juga, walaupun masih di bawah target nasional. Jauh ( masih di atas tahun kemarin 9 juta ton GKG),” katanya.
Kemudian, Bey menyebut bahwa Jawa Barat akan turun ke peringkat tiga nasional dengan angka 8,5 juta ton setelah Jawa Tengah di posisi kedua. “Tapi kalau hitungan kepala dinas (DTPH, Dadan Hidayat) itu, peringkat 2. Kami inginnya peringkat 1,” ujarnya.
BACA JUGA:Ini Dokumen yang Disita KPK dalam Peggeledahan Kantor BI
Selain itu, pihaknya juga ingin memaksimalkan Satgas Pangan untuk menggali potensi lainnya, diluar padi. “Tapi kami juga (ingin) Satgas Pangan ini tidak hanya padi tapi juga yang lain juga. Perikanan, seperti apa,” kata dia.
Selanjutnya, Bey berharap kehadiran Satgas Pangan dapat meningkatkan sinergitas bersama kabupaten/kota. Sehingga kebijakan yang diambil nantinya sesuai dengan yang diharapkan.
Lebih dari itu, ia juga akan melakukan koordinasi bersama 27 kabupaten/kota untuk membahas roadmap pangan di Jabar awal tahun 2025 nanti.