JABAR EKSPRES – Komisi III DPRD Kota Bogor menyoroti insiden ambruknya salah satu titik plafon di Masjid Agung Kota Bogor yang terjadi belum lama ini.
Anggota Komisi III DPRD Kota Bogor, Said Muhamad Mohan mengaku pihaknya telah mengetahui informasi tersebut, dan berencana bakal memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor dalam waktu dekat.
“Nanti kami mau dalami karena kemarin info itu kan kami dapat juga dari media sosial. Mungkin nanti nggak lama lagi akan disikapi oleh komisi untuk segera memanggil Dinas PUPR,” kata Said Muhamad Mohan dikutip Kamis (8/8).
“Kami akan meminta penjelasan bagian yang ternyata ambruk itu, masuk dalam tahun anggaran yang mana,” lanjut dia.
BACA JUGA: Wapres Ma’ruf Amin Berikan Penghargaan UHC Awards kepada 493 Kepala Daerah, Termasuk Kota Banjar
Menurutnya, penjelasan dari Dinas PUPR sangat penting, agar terbuka informasi kapan pembangunan plafon yang ambruk itu dilakukan.
Sebab, sambung dia, pembangunan Masjid Agung Kota Bogor dilakukan secara parsial, sehingga dengan diketahui tahun pengerjaannya, maka bisa dicari tahu juga penyebab ambruknya plafon.
“Masjid Agung itu kan proses pembangunannya parsial, setiap tahun anggaran muncul terus,” tutur Politisi Gerindra tersebut.
“Terkait bagian plafon yang ambruk, kita juga mau mendalami ini di kegiatan yang mana. Apakah yang tahun ini, atau tahun 2023, atau kapan,” imbuh dia.
BACA JUGA: Jumlah Formasi CPNS Pusat dan Daerah 2024, Ada 1,2 Juta Lowongan Bakal Dibuka, Persiapkan Diri Anda!
Mohan sapaa akrabnya, juga menyoroti perihal kinerja konsultan pengawas pelaksanaan pembangunan Masjid Agung Bogor.
Sebab, dengan jebolnya plafon Masjid Agung yang baru awal tahun diresmikan oleh Bima Arya, Mohan mengindikasikan adanya kelalaian dalam pengawasan konstruksi.
“Kita juga akan pertanyakan mengapa kok dari konsultan pengawasnya juga tidak mengawasi terkait dengan spesifikasi, kenapa kok bisa kena angin sampai ambruk,” tukas Mohan. (YUD)