JABAR EKSPRES – Laporan atau catatan buruk yang terjadi selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tidak ditemukan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung. Pihaknya mengklaim hal itu didapatkan berdasarkan laporan lapangan dari setiap instansi sekolah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kota Bandung, Tantan Syurya Santana menyebut, pihaknya tidak menerima laporan terkait siswa yang mengundurkan diri akibat ketakutan di sekolah semasa MPLS bergulir.
“Mudah-mudahan mereka bisa belajar dengan aman, nyaman, dan menyenangkan. Kalau melihat mereka disambut oleh kakak kelasnya dengan begitu antusias ibu bapak gurunya pun berpakaian seragam untuk menghibur para siswa-siswi baru,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (23/7).
BACA JUGA: Razia Parkir Liar, Dishub Kota Cimahi Tegaskan Pengendara Taati Aturan Parkir
Saat disinggung terkait sanksi yang akan diterima jika ditemukan kasus bullying dan semacamnya, Tantan mengatakan, pihaknya akan mengedukasi para pelaku kasus bullying tersebut.
“Sanksi dimulai sesuai dengan peraturan yang ada. Mulai teguran lisan sampai sanksi administratif yang lain. Kita tetap memprioritaskan siswa harus belajar,” jelas Tantan.
“Paling upaya kalau terjadi seperti itu dipisahkan kelasnya atau dipindahkan sekolahnya. Catatannya positif ya. Alhamdulillah (itu hasil) mereka lapor dari beberapa sekolah,” imbuhnya.
BACA JUGA: Gelar Rakor Kelurahan Bersinar, Pemkot Bogor Perkuat Komitmen Perangi Narkoba
Tantan menuturkan, masa pengenalan pun sebagai upaya membangun komunikasi antara siswa dengan warga sekolah. Sehingga mampu mengembangkan potensi minat maupun bakat dari masing – masing siswa.
“Mereka sekaligus belajar berinteraksi dengan teman-teman barunya. Selain itu, MPLS ini untuk menggali potensi minat bakat dari masing-masing siswa,” tutur Tantan.
“Biasanya sekolah memberikan formulir minat bakat dan cita-cita, karena nanti minat bakat ini akan dikembangkan sesuai dengan minat bakatnya di satuan pendidikan,” pungkasnya.
