JABAR EKSPRES – Kinerja Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Jabar tengah jadi sorotan. Ternyata, keterbatasan anggaran jadi alasan kinerja dinas menjadi tidak optimal.
Kepala Diskuk Jabar Rachmat Taufik Garsadi mengungkapkan, dirinya mengakui bahwa kinerja dinasnya belum sepenuhnya optimal. Utamanya terkait peningkatan UMKM. “UMKM di Jabar itu jumlahnya banyak sekali. Ada sekitar 4,6 juta. Bisa dibayangkan dengan ketersediaan anggaran yang ada,” jelasnya selepas Rapat Paripurna, Jumat (17/5).
Taufik melanjutkan, faktor anggaran jadi salah satu sebab kurang optimalnya dinas dalam upaya meningkatkan dan mengangkat UMKM di Jabar. “Kapasitas anggaran terbatas. Paling untuk pelatihan hanya bisa berapa kali,” sambungnya.
BACA JUGA: DPRD Sorot Kinerja Diskuk Jabar yang Tidak Optimal
Menurut Taufik, selama ini peran Diskuk Jabar lebih banyak dalam upaya koordinasi, managerial dan beberapa peran marketing. Sebenarnya, Presiden juga telah menugaskan ke kementerian – kementerian untuk ikut terjun mendongkrak UMKM. Sesuai bidang masing – masing.
Masukan dan evaluasi dari DPRD itu akan jadi catatan berarti. Ia juga akan berupaya untuk memperbaiki kinerja.
Sorotan terhadap kinerja Diskuk itu disampaikan wakil rakyat dalam Paripurna membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur, Jumat (17/5). Juru Bicara Pansus, Husin, menguraikan bahwa UMKM di Jabar masih belum sepenuhnya berkembang. Kondisi itu diperburuk dengan kinerja Diskuk yang sama sekali tidak optimal memfasilitasi pelaku UMKM akan akses pasar. “Termasuk pasar digital,” jelasnya.
Politikus Fraksi Nasdem Persatuan Indonesia itu melanjutkan, sejauh ini tidak ada program permodalan bagi UMKM yang signifikan dan juga tidak ada fasilitasi untuk mengurus sertifikasi produk. “Diskuk hanya fokus pada program yang tidak berdampak langsung bagi pemulihan pelaku usaha kecil,” singgungnya.(son)