JABAR EKSPRES – Menjelang Idul Fitri yang tinggal beberapa hari lagi, semakin membuat masyarakat ramai membeli kebutuhan Lebaran seperti baju, celana, sepatu, bahkan ponsel.
Antusiasme masyarakat meningkat pesat seiring dengan berlangsungnya pasar malam yang menyebabkan jalan menjadi lebih sempit. Kekhawatiran timbul akan potensi terjadinya kerumunan dan insiden yang tidak diinginkan.
Meski demikian, salah satu warga utama Kota Cimahi Wahyu Hidayat (43), menyatakan ia dan keluarganya sengaja datang untuk membeli baju Lebaran untuk anak-anaknya dan kebutuhan lainnya.
“Jadi, kami mencari baju yang mereka suka dan tentu saja juga membeli kebutuhan lain seperti kue-kue kering dan parcel untuk keluarga,” ucapnya pada Jabar Ekspress di Pasar Malam Halaman DPRD Kota Cimahi, Senin (8/4).
BACA JUGA: Efek Psikologis Kesepian: Bagaimana Kesepian Mempengaruhi Kepribadian
Wahyu mengaku menyukai pasar malam karena harganya lebih terjangkau daripada toko modern seperti Ramayana, meskipun di toko modern sering ada diskon dan kualitasnya lebih baik.
“Kalau saya dan keluarga, lebih suka belanja di pasar malam karena bisa sambil bersantai dan bermain,” kata Wahyu.
Sementara itu, salah satu pedagang makanan, Dede Permana (38), menyatakan bahwa kehadiran pasar malam telah meningkatkan omsetnya secara signifikan dibandingkan sebelumnya.
“Sejak pasar malam ini beroperasi, omset harian saya bisa mencapai 2 juta rupiah, jauh lebih tinggi daripada sebelumnya,” ungkapnya dengan senang.
BACA JUGA: Mengantuk Bisa Membuat Anda Merasa Lebih Tua dari Usia Sebenarnya? Berikut Hasil Penelitiannya
Dede merasa senang dengan peningkatan ini karena dapat membantu meningkatkan pendapatan keluarganya. Ia berharap pasar malam semacam ini dapat diadakan lebih sering oleh Pemerintah atau pihak lain yang mendukung perekonomian masyarakat.
“Jujur saja, saya merasa senang dengan peningkatan (omset) ini karena dapat membantu meningkatkan pendapatan rumah tangga keluarga saya,” jelasnya sambil kembali memasak Takoyaki.
“Dengan adanya pasar malam yang lebih ramai, kami dapat menjual lebih banyak produk dan mendapatkan penghasilan tambahan yang sangat dibutuhkan untuk menghidupi keluarga lebih baik,” lanjut Dede.
Dalam satu hari, Dede mampu menggebrak dengan menjual lebih dari 200 bungkus Takoyaki, lonjakan luar biasa dari biasanya yang hanya menjual di bawah 100 bungkus.