Kelurahan Melong Dorong Pengolahan Sampah dengan Mesin Pirolisis, Sampah Kresek Bisa Jadi BBM

JABAR EKSPRES – Di tengah status darurat sampah yang tengah melanda Kota Cimahi, Kelurahan Melong bergerak cepat. Sebanyak 105 petugas pengangkut sampah dari RW 1 sampai RW 36 dikumpulkan di aula kelurahan pada Jumat (25/4/2025), untuk mendapatkan edukasi dan bimbingan teknis soal pengelolaan sampah.

Edukasi ini bukan kegiatan biasa, digelar sebagai bagian dari program clean up week 21-27 April 2025, sesuai instruksi Wali Kota Cimahi, para petugas pengangkut sampah dibekali wawasan soal pentingnya pemilahan dan pengelolaan sampah dari rumah.

Lurah Melong, Dian Rohmat, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya nyata menghadapi krisis sampah. Apalagi, Kelurahan Melong sudah punya teknologi pengolahan yang cukup inovatif mesin pirolisis yang bisa mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).

“Hari ini juga ada edukasi dari Dinas Lingkungan Hidup, menghadirkan Kang Leo dan Kang Wahyu sebagai pembicara dan inovator mesin pirolisis tersebut,” ujar Dian kepada Jabar Ekspres.

Dian menjelaskan, melalui kegiatan ini, para petugas penarik sampah diberikan informasi soal jenis sampah yang bisa dijual ke bank sampah di RW 26, termasuk sampah kresek yang bisa diolah jadi BBM.

BACA JUGA: TPS di Cimahi Bakal Dilengkapi Insinerator, Pemkot Dorong Sirkular Ekonomi dari Sampah

“Antusias peserta juga sangat baik, dan mereka sudah banyak yang mengerti. Para penarik sampah sudah memahami pengelolaan dan pemilahan sampah,” lanjutnya.

Ia berharap program ini bisa memaksimalkan upaya pemilahan antara sampah organik dan anorganik, sekaligus menciptakan kebiasaan baru di masyarakat untuk memilah sampah dari rumah.

“Banyak manfaat, ternyata selain bank sampah yang sudah bisa berjalan, dan ini juga bisa berjalan di bank sampah induk yang ada di RW 26 Kelurahan Melong,” kata Dian.

Lebih lanjut, ia berharap Pemerintah Kota Cimahi bisa memberikan dukungan agar teknologi pirolisis ini bisa dioptimalkan. Teknologi ini dinilai bisa membuka potensi pendapatan tambahan bagi para penarik sampah dalam jangka panjang.

“Edukasi ini kepada penarik sampah bisa memberikan pendapatan yang lebih. Kalau ada harga yang lebih dari mesin pirolisis itu silakan, kalau mau menjual ke tempat yang lebih dekat juga kenapa tidak,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan