JABAR EKSPRES – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan memanfaatkan Automatic Traffic Control System (ATCS) yang terkoneksi dengan kamera CCTV untuk memantau pergerakan arus Mudik Lebaran 1445 Hijriah.
Kepala Dishub Kabupaten Bandung Barat, Fauzan Azima mengatakan, dari 129 kamera CCTV, setidaknya ada puluhan kamera yang terkoneksi ke ATCS. Kamera tersebut tersebar di sejumlah persimpangan wilayah Bandung Barat.
“129 kamera CCTV ini tersebar di 44 persimpangan di wilayah Bandung Barat, dan kita gunakan untuk memantau pergerakan arus lalu lintas mudik selama 7 hari sebelum dan sesudah Hari Raya Lebaran,” kata Fauzan kepada wartawan, Rabu (3/4/2024).
Berdasarkan data yang dimiliki, persimpangan yang secara langsung terpantau oleh kamera CCTV tersebar di wilayah selatan mulai dari batas antara KBB dan Kabupaten Bandung, yakni Soreang-Cipatik, BBS, Simpang Darul Falah, hingga Alun-alun Cililin.
Kemudian antara batas KBB dengan Cimahi di Padasuka, Cilame, Cimareme, Cangkorah, Citunjung, Pasar Batujajar, Simpang Tol Padalarang, Tagog, dan Ciburuy. Bergeser ke utara dimulai dari Simpang Paratag, UNAI, Lembang Park and Zoo.
Berlanjut di kawasan eks Kampung Gajah, Simpang Beatrix, Grand Hotel, Inti Metal, Simpang Panorama, Orchid Forest, Tangkuban Parahu, dan The Lodge Maribaya. Serta di Setiabudi tugu batas antara KBB dan Kota Bandung.
“Kamera ini kita optimalkan untuk pantau arus mudik,” katanya.
Ia menilai, melalui kamera CCTV, petugas Dishub bisa dengan mudah melihat kepadatan arus lalu lintas, serta menyelidiki penyebab dari kemacetan.
Selain itu, jumlah kendaraan yang melintasi persimpangan di Bandung Barat dengan otomatis terhitung dengan mudah.
“Apabila ditemukan sendatan di salah satu jalur mudik, pemantauan di area traffic control system (ATCS) akan meneruskan informasi ke petugas lapangan sehingga bisa diterjunkan tim pengurai lalu lintas,” katanya.
“Dengan kamera ini, kita juga bisa tahu berapa jumlah kendaraan yang masuk. Jadi kita bisa intervensi kemacetan sejak dini,” sambungnya.
Menurutnya hingga Rabu 3 April 2024 atau H-7 Idul Fitri sudah terlihat adanya sedikit kepadatan di jalur Simpang Padalarang. Namun Fauzan menilai hal itu masih wajar karena masih didominasi kendaraan lokal aglomerasi Bandung Raya.