Kilas Balik 10 Titik Stilasi Peristiwa Bandung Lautan Api

Jabar Ekspres – Peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada 24 Maret 1946 terhitung 78 tahun silam, merupakan momen penting bagi rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Kota Bandung untuk menolak kembali pejajahan.

Saat itu, masyarakat memilih untuk membumihanguskan rumahnya ketimbang menyerahkannya kepada militer sekutu.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan dan Warga Bandung, dibuatlah monumen Bandung Lautan Api (BLA) di Lapangan Tegallega. Selain itu, dibuat pula 10 stilasi di Kota Bandung juga memiliki 10 bukti atau stilasi yang tersebar di 10 titik.

Pembutan stilasi itu diinisiasi oleh Bandung Heritage yang bekerja sama dengan sejumlah pihak pada tahun 1997.

BACA JUGA: Bank Indonesia Siapkan Kas Keliling Penukaran Uang, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Stilasi-stilasi tersebut di antaranya penanda tempat pertama kalinya pembacaan teks proklamasi oleh rakyat Bandung, lokasi persitiwa perobekan bendera Belanda maupun markas para pejuang Bandung Lautan Api.

Berikut 10 titik stilasi Bandung Lautan Api:

1. Jalan Ir H. Juanda – Sultan Agung
Stilasi Ir H. Juanda – Sultan Agung berada di depan gedung bekas kantor berita Jepang, Domei yang sudah ada sejak tahun 1937. Menurut catatan sejarah, di kantor berita inilah untuk pertama kalinya teks proklamasi dibaca oleh rakyat Bandung. Kali ini bangunan tersebut sebagai Kantor Bank BTPN.

2. Jalan Braga
Berlokasi di Jalan Naripan terletak gedung Bank Jabar yang dahulu bernama Gedung Denis. Pada Oktober 1945 digedung ini pejuang moeljono dan E. Karmas merobek bendera Belanda.

3. Jalan Asia-Afrika
Stilasi 3 berada di depan Gedung Asuransi Jiwasraya di Jalan Asia-Afrika atau di seberang Masjid Raya Jawa Barat. Dulunya, gedung ini digunakan sebagai markas resimen 8 yang dibangun pada tahun 1922.

BACA JUGA: Gregoria Melaju Ke Babak Perempat Final Swiss Open 2024 Setelah Kalahkan Nguyen Thuy Linh

4. Jalan Simpang
Stilasi 4 berada di sebuah rumah yang terletak di Jalan Simpang. Rumah tersebut kini dijadikan tempat tinggal dan masih dalam bentuk aslinya. di tempat inilah dilakukan perumusan serta diambilnya keputusan pembumihangusan kota Bandung. Perintah untuk meninggalkan kota Bandung pun dikomandoi dari rumah ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan