Pengamat Politik: Amin Salip Prabowo di Jabar di Detik Akhir

JABAR EKSPRES – Pasangan Anies Muhaimin (Amin) memungkinkan menang di Jawa Barat pada Pilpres 2024, Rabu (14/2/2024) lusa, sekalipun tidak telak.

 

Dosen Ilmu Politik Fisip Unpad Yusa Djuandi mengatakan, survei awal memang selalu menempatkan Amin di belakang Prabowo-Gibran.

 

Akan tetapi, ujar Direktur Eksekutif Polsight, momen kampanye akhir akhir pekan kemarin di JIS dan GBK bisa menjadi pembeda signifikan.

 

“Terutama melihat tumpah ruahnya massa dengan bayaran dan tanpa bayaran. Ini memengaruhi pemilih di Jabar di detik-detik akhir, jadi belum tentu Prabowo menang lagi di Jabar lusa,” katanya di Bandung, Senin (12/2/2024) siang.

 

Menurut dia, JIS dan GBK juga bisa jadi pembeda karena masyarakat Jabar relatif memiliki keterkaitan erat dengan gerakan Islam. Karena itu, dua kampanye akbar kemarin menjadi salah satu tinjauan masyarakat untuk mencoblos lusa.

 

“Melihat banyaknya yang datang, itu pasti jadi pertimbangan, kecenderugan mau ikut yang banyak, kan. Tapi tidak hanya sekedar banyak tapi juga afiliasi Islam nya, yang pamrih berjuang atau massa bayaran, faktor-faktor ini penting di saat akhir sekarang,” katanya.

 

Menurut dia, faktor lain yang bisa membuat Amin menyalip Prabowo-Gibran adalah pandangan masyarakat Sunda soal kesehatan dan kebugaran Prabowo.

 

Prabowo, kata dia, memang sedari awal memikat masyarakat Jabar dari sisi ketegasan dan nuansa militernya. Akan tetapi, seiring dengan berbagai kegiatan yang diikuti, serta tersiar luar di aneka media komunikasi, muncul rasa khawatir calon pemilih.

 

“Saya lihat sisi tegas ini yang disukai masyarakat Jabar tapi kalau tidak segar bugar, ini mempengaruhi juga. Saya kira Amin jika masuk putaran dua harus sedikit munculkan sisi ini karena pintar saja tidak cukup buat masyarakat Jabar keseluruhan,” katanya.

 

Yusa mengatakan, sosok Anies yang pintar sudah meneguhkan strong voter terutama di segmen SMA, diploma, sarjana, dan pasca sarjana. Akan tetapi, masyarakat Jabar secara umum, memiliki rerata pendidikan setara SMP saja.

 

“Saya menilai jika Amin menang di putaran satu masih mungkin walau tipis. Tapi jika benar masuk putaran dua, saya duga punya banyak waktu mengolah pergerakan sehingga bisa menang telak,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan