Dia berharap, film itu kembali lagi seperti dulu lagi ibaratnya ada layar tancap, ada misbar. Ke depannya pun dia tetap turut men-support untuk produksi film lainnya.

Produser film Pendek ‘Bertemu Lewat Mimpi’, Didin Karyadi Ghalib mengatakan, topik ini merupakan bentuk kasih sayang terhadap anak. Selain itu dirinya bertekad ingin mengangkat kembali destinasi pendidikan, wisata, budaya dan seni.

“Rekan-rekan kami di dunia seni lama selama tiga tahun berhenti yang akhirnya mempunyai kepedulian untuk mengkolaborasikan antara sisi seni budaya dengan pendidikan,” kata dia.

Dia menambahkan, Produksi film pendek Bertemu Lewat Mimpi ini tidak berorentasi pada bisnis semata.

“Harapannya, ke depan agar banyak pihak atau stakeholder yang mau peduli kepada seluruh elemen masyarakat pada aspek sosial masyarakat dan penderitaan masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Pemilik YR Management, Bunda Yuni Raflesia mengaku, membuat film ini berawal dari sentuhan sosial. Selain itu dia mengaku bahwa pembuatan film ini bukan dari inisiatifnya sendiri.

“Motivasi ingin membangkitkan kembali film-film pendek melalui layar tancap, bukan menonton di bioskop,” tegasnya.

Sementara pemeran utama, Ayu Rosy menceritakan, dirinya sebagai seorang ibu yang ceritanya ditinggalin oleh suami pada saat lagi hamil saat itu. Si suami terlilit hutang, lalu dia ditinggalin dan pada saat itu si anak di bully.

“Pada saat itu si anak di bully, lagi musim-musimnya dibully. Setelah itu si anak ngamen sana sini, aku juga jualan pada saat itu posisinya. Tiba-tiba ketemulah sama bapaknya, setelah ketemu bapaknya aku luapkan semua kemarahan sama dia, tapi marah tapi sedih tadi akhirnya bareng lagi gitu,” ungkap Ayu.

Akhirnya saat bareng lagi, kata Ayu, endingnya ternyata itu hanya impian si anak aja. “Aku sih di situ lebih kayak ya realitanya adalah seorang ibu yang single parent harus kuat menghadapi apapun itu,” kisahnya.