Skema Kelolosan Garuda ke 16 Besar Piala Asia 2023

JABAR EKSPRES – Timnas Indonesia tampil secara luar biasa di Piala Asia 2023. Meski sudah absen selama 16 tahun, menjadi tim termuda di turnamen, dan peringkat 2 terbawah di turnamen, tidak memudarkan semangat dan asa Garuda untuk lolos ke babak 16 Besar.

Tergabung di Grup D Piala Asia 2023 bersama Iraq, Vietnam, dan Jepang, tim asuhan Coach Shin Tae-Yong (STY) ini berhasil menampilkan permainan yang cukup menghibur pecinta sepak bola. Bahkan, Indonesia berada di peringkat ke-3 dan berpeluang lolos ke babak selanjutnya.

Walaupun kalah di laga perdana melawan Iraq (15/1) dengan skor 3-1, Garuda berhasil mengandaskan perlawanan sesama wakil ASEAN, Vietnam, dengan skor 1-0 di laga kedua (19/1). Di laga pamungkas, Jepang selaku Raja Asia akan menjadi lawan Indonesia pada Rabu, 24 Januari 2024.

Melihat permainan Indonesia hingga kini di Piala Asia 2023, peluang terbesar Garuda untuk lolos adalah di peringkat 3 terbaik. Saat ini, Indonesia berada di peringkat 2 dalam perebutan peringkat 3 terbaik. Garuda hanya kalah dari Bahrain yang berhasil menang selisih gol.

BACA JUGA: Pratama Arhan Siap Habis-habisan Demi Garuda di Dada

Skema Indonesia Lolos ke 16 Besar Piala Asia 2023

Berikut adalah skema yang memungkinkan Indonesia untuk lolos ke 16 Besar Piala Asia 2023.

  • Menang melawan Jepang: Lolos sebagai Runner-up.
  • Imbang melawan Jepang: Berpeluang lolos sebagai peringkat 3 terbaik (berhasil mencetak gol).
  • Kalah melawan Jepang: Masih berpeluang lolos sebagai peringkat 3 terbaik (berhasil mencetak gol/minim kebobolan).

Kenapa Ada Catatan Imbang/Kalah Walau Mencetak Gol?

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Indonesia berada di peringkat kedua untuk peringkat 3 terbaik. Nantinya, hanya ada 4 tim dari peringkat 3 terbaik yang bakal lolos ke babak 16 Besar Piala Asia 2023.

Yang menjadi perhatian, Indonesia hanya mampu melasakkan 2 gol dan kebobolan 3 gol dalam 2 laga. Demi menjaga asa, Garuda sebisa mungkin harus mencetak gol melawan Jepang walau pun hasil akhir yang realistis adalah imbang atau kalah.

Mengapa demikian? Karena pada aturan tiebreak peringkat 3 terbaik, produktivitas gol menjadi acuan ke-3 setelah jumlah poin dan selisih gol. Bukan tidak mungkin jika nantinya produktivitas gol akan menjadi krusial bagi kelolosan anak asuh coach STY.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan