JABAR EKSPRES – Istilah Greenflation tiba-tiba mencuat dan ramai jadi perbincangan publik, lantaran menjadi salah satu topik yang dibahas dalam debat Cawapres ke empat, Minggu (21/1) kemarin.
Dalam debat tersebut, istilah Greenflation ditanyakan oleh Cawapres ke 2 Gibran Rakabuming Raka kepada Cawapress nomer 3 Mahfud MD.
Banyak yang menyebut bahwa pertanyaan tersebut seperti jebakan, meski Mahfud MD bisa memberikan jawaban, namun Gibran mengaku jawaban tersebut tidak menjawab pertanyaannya.
Hal ini lantas menuai banyak komentar netizen di media sosial, terutama dari pendukung para pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden.
Baca juga : Debat Cawapres ke-4, Gibran Janji Anggaran Desa Naik
Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan Greenflation tersebut. Dilansir dari berbagai sumber, Greenflation adalah istilah yang mengacu pada peningkatan harga barang dan jasa yang terkait dengan upaya pengurangan dampak lingkungan atau keberlanjutan.
Istilah ini muncul dari kata “green” yang merujuk pada praktik berkelanjutan atau ramah lingkungan, dan “inflation” yang dari inflasi atau kenaikan harga secara umum.
Penerapan greenflation biasanya terlihat dalam beberapa sektor, seperti energi terbarukan, produk ramah lingkungan, dan teknologi hijau.
Beberapa contoh penerapannya di Indonesia saat ini mungkin termasuk:
1. Energi Terbarukan
Peningkatan investasi dalam energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya atau tenaga angin, dapat menyebabkan kenaikan biaya awal untuk infrastruktur tersebut.
Meskipun biaya jangka panjang dapat lebih rendah, investasi awal ini dapat memberikan dampak greenflation.
2. Produk Ramah Lingkungan
Konsumen yang semakin sadar lingkungan cenderung memilih produk yang lebih ramah lingkungan. Sebagai hasilnya, beberapa produk dengan label “ramah lingkungan” atau sertifikasi keberlanjutan mungkin memiliki harga lebih tinggi.
3. Transportasi Hijau
Peningkatan minat terhadap transportasi ramah lingkungan, seperti mobil listrik atau sepeda listrik, mungkin menyebabkan kenaikan harga dalam sektor ini.
4. Sertifikasi Keberlanjutan
Penerapan praktik bisnis yang berkelanjutan atau sertifikasi keberlanjutan dalam industri tertentu mungkin memerlukan biaya tambahan, yang dapat menciptakan efek greenflation.
5. Teknologi Hijau
Penggunaan teknologi hijau atau inovasi yang mendukung keberlanjutan dapat melibatkan biaya tambahan dalam pengembangan dan implementasinya, yang dapat menciptakan efek greenflation dalam sektor tersebut.