Pintu Air di Cimahi Jebol, Pemerintah Diminta Tindak Cepat Perluas Saluran Sungai Cigugur!

JABAR EKSPRES  – Banjir rutin melanda kawasan Cimahi. Namun, sejumlah penduduk mengungkapkan kekecewaan karena belum adanya perluasan saluran sungai di Cigugur.

Kejadian banjir bandang pada Minggu, 7 Januari 2023, menyebabkan pintu air jebol dan air memasuki pemukiman warga, menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat.

Menurut keterangan Ketua RT 01 RW 08, Fajar menerangkan pemerintah sudah bertindak terkait masalah banjir, namun hanya sebatas pembatasan selokan atau saluran air.

BACA JUGA: Korban Hilang Akibat Longsor di Subang Ditemukan dalam Kondisi Tewas Tertimpa Reruntuhan

“Kemarin (25 Desember) pemerintah sudah ada tindakan. Tapi hanya menutup pembatas selokan dengan karung masih dalam tahap sementara,” kata Fajar belum lama ini pada Jabar Ekspres.

Fajar berharap, agar kejadian banjir yang mengakibatkan genangan air hingga memasuki pemukiman warga dapat di antisipasi dan dicegah di masa yang akan datang.

“Harapan ke pemerintah, maupun Kota, Provinsi, atau diatasnya mungkin supaya gerak cepat terealisasinya pelebaran sungai dari hilir ke hulu bukan dari hulu ke hilir,” harapnya.

Kepala Bidang Perumahan dan Pemukiman DPKP Kota Cimahi, Sambas Subagja, mengatakan, permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya perhatian masyarakat terhadap kaidah sepanjang sungai dalam proses pembangunan, terutama bagi yang berada di sekitar sungai.

“Jadi seharusnya ada ruang yang disiapkan atau disediakan (ruang kosong) antara tanggul sungai dengan bangunan kalau kita ingin membangun suatu bangunan di pinggir sungai,” ucapnya pada Jabar Ekspres belum lama ini.

“Berdasarkan Pemda nomor 12 tahun 2014 tentang sepadan sungai di perkotaan di Cimahi, itu harusnya jarak minimum antara tanggul sungai dengan bangunan adalah 3 meter,” tambahnya.

Sambas mengungkapkan, tindakan penanggulangan terhadap area yang terkena banjir tiba-tiba melibatkan perbaikan tanggul yang ambruk. Tanggul darurat akan diperbaiki dengan menambahkan dukungan berupa karung berisi tanah, yang kemudian diperkuat dengan menggunakan Dolken.

“Tindakan ini bersifat sementara, dan saat musim kemarau tiba, rencana perbaikan tanggul secara permanen akan diimplementasikan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan logistik BPBD Kota Cimahi, Rohmat mengatakan mitigasi kebanjiran memerlukan kolaborasi bersama dalam menjaga lingkungan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan