150 Kontingen dari Kota Cimahi Siap Bersaing di Popwilda II Jabar 2024

JABAR EKSPRES – Ratusan atlet pelajar dari Kota Cimahi akan bersaing dalam ajang olahraga tingkat pelajar. 150 kontingen yang terdiri dari 118 atlet, 25 pelatih, dan 7 official, untuk berpartisipasi dalam Pekan Olahraga Pelajar Wilayah Daerah (Popwilda) II Jawa Barat yang berlangsung dari 12 hingga 17 Mei 2024, di Kabupaten Purwakarta.

Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disbudparpora, Erwandi mengatakan Popwilda II Jabar tahun 2024 ini diikuti 6 daerah, yakni Kota Cimahi serta Kabupaten Purwakarta.

“Selain kota tersebut, termasuk juga Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang,” ucapnya pada awak media saat ditemui di kantor Disbudparpora Pemkot Cimahi, Rabu 8 Mei 2024.

BACA JUGA: Bangun Inovasi Produk, Market, dan Model Bisnis, MenkopUKM: PLUT KUMKM Harus Bersinergi dengan Komunitas

Erwandi secara rinci menyebutkan cabang olahraga yang akan diikuti oleh kontingen Popwilda II Jawa Barat. Diantaranya adalah sepak bola, dengan jumlah atlet sebanyak 20 orang, pelatih 5 orang, dan satu orang official.

“Cabor bola voli dengan sebanyak 24 atlet, 4 pelatih dan 1 ofisial, cabor bola basket sebanyak 24 atlet, 4 pelatih dan 1 ofisial dan cabor bulutangkis sebanyak 6 atlet, 3 pelatih dan 1 ofisial,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, cabor sepak takraw sebanyak 5 atlet, 3 pelatih dan 1 ofisial, cabor pencak silat sebanyak 29 atlet, 3 pelatih dan 1 ofisial dan tenis meja sebanyak 8 atlet, 3 pelatih dan 1 official.

Meskipun demikian, Erwandi menyatakan bahwa hanya satu cabang olahraga yang tidak diikuti, yaitu tenis lapangan.

Erwandi melanjutkan, para atlet yang berpartisipasi dalam ajang tersebut adalah siswa yang berasal dari sekolah-sekolah di Kota Cimahi.

“Maksimal usia mereka 17 tahun atau kelahiran 1 Januari 2007. Selain itu, mereka merupakan atlet yang telah lulus seleksi Popwilda II Jawa Barat tahun 2023,” paparnya.

Atlet-atlet menghadapi tantangan terkait sarana dan prasarana yang minim dalam pelatihan mereka, tetapi mereka mengatasi kendala tersebut dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia seperti gor atau menjalin kerjasama dengan masyarakat yang memiliki fasilitas olahraga.

“Karena sarana dan prasarana belum memadai ada juga stadion itu juga belum maksimal. Ada beberapa cabor yang latihannya di tempat yang ada seperti gor dan beberapa tempat yang ada kerjasama dengan masyarakat yang memiliki tempat olahraga,” terang Erwandi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan